Sejarah, Gubernur Lantik FPMPA di Geladak Kapal Aceh Hebat

SINABANG | ACEH HERALD BILA acara pelantikan biasanya berlangsung di gedung atau ruang serbaguna, kali ini, Gubernur Aceh Nova Iriansyah melantik pengurus Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) masa bakti 2020-2023, Senin, (1/2/2021) malam, di geladak Kapal Aceh Hebat 1 dalam pelayarannya ke Pulau Simeulue. Upacara pelantikan dimulai pukul 9 malam, atau sekitar empat … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Gubernur Aceh,  Nova Iriansyah, melantik Pengurus Besar Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) Periode 2020-2023 di KMP Aceh Hebat 1, Senin (1/2/2021) malam.

SINABANG | ACEH HERALD

BILA acara pelantikan biasanya berlangsung di gedung atau ruang serbaguna, kali ini, Gubernur Aceh Nova Iriansyah melantik pengurus Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) masa bakti 2020-2023, Senin, (1/2/2021) malam, di geladak Kapal Aceh Hebat 1 dalam pelayarannya ke Pulau Simeulue.

Upacara pelantikan dimulai pukul 9 malam, atau sekitar empat jam sejak kapal itu berangkat meninggalkan Pelabuhan Calang pada sore harinya. Di antara hembusan angin malam Samudera Hindia yang tenang dan teduh, acara itu seakan bersatu dengan alam laut yang ramah.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyebutkan, peristiwa tersebut merupakan sejarah baru yang unik, sebab kepengurusan sebuah organisasi dilantik di tengah lautan. “Sejarah itu bukan hanya dilihat dari sisi lokasinya, tapi juga kapalnya, sebab pelantikan ini dilaksanakan di sebuah kapal baru yang sedang berlayar untuk uji coba rute dari Calang menuju Sinabang,” katanya.

Karena itu, saya harapkan sejarah ini dapat mendorong semangat pengurus Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh agar mampu menjalankan roda organisasi dengan lebih baik lagi.

Dikatakan, di era keterbukaan ini, peran pemuda dalam pembangunan semakin strategis. Peran itu sangat dibutuhkan untuk mendukung pembinaan sumber daya manusia, mendorong suksesnya program pemerintah, dan untuk mempercepat transformasi pengetahuan agar generasi muda siap bersaing di kancah global.

Pada kesempatan itu, Nova Iriansyah kembali menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak anti kritik. Pemerintah Aceh, lanjutnya, selalu terbuka untuk setiap masukan yang bersifat membangun atau konstruktif.

“Pemerintah tidak anti kritik. Kami terbuka untuk setiap masukan,” tandas Gubernur.
Karena itu pula, Nova memberi perhatian bagi pembangunan kepemudaan di Aceh agar mereka dapat terlibat dalam pembangunan, memantau, mengoreksi, memperkuat dan mendorong ke arah yang tepat.

Baca Juga:  Polisi Ciduk EFR, Tersangka Pemerkosa Kini Dibui

Gubernur Nova pada kesempatan tersebut juga mengingatkan, bahwa para ahli memperkirakan era bonus demografi akan melanda Indonesia dalam 25 hingga 30 tahun ke depan. Bonus demografi itu adalah kondisi di mana jumlah warga usia produktif jauh melampaui usia non-produktif. Kondisi ini berpotensi menghadirkan efek sosial yang cukup besar, baik langsung maupun tidak langsung.

Boleh jadi, dengan banyaknya penduduk usia produktif, daya pacu pembangunan akan lebih cepat. Namun jika tidak ditopang SDM yang baik, angka pengangguran dan kemiskinan pasti meningkat. Akibatnya, gejolak sosial akan terjadi di mana-mana.

“Dalam hal ini, peran Forum PMPA sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi gerak pemuda menyikapi kondisi sosial yang terjadi di masyarakat,” kata Gubernur.

Selain itu, Gubernur juga menyebutkan bahwa Aceh masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Pemuda dan Mahasiswa disebut perlu bergerak bersama membantu menangani masalah ini. Setidaknya turut memberikan edukasi kepada masyarakat agar peduli dengan Protokol Kesehatan.

Sementara itu, Ketua FPMPA Rachmad Muchlyan, menyambut baik dukungan Gubernur terhadap keberadaan organisasi tersebut. Rachmad juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pelantikan yang cukup istimewa, yang dihelat di geladak kapal.

Dikatakan, bahwa FPMPA didirikan sejak 2008. FPMPA menurut Rachmad diisi oleh mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari seluruh Aceh.

Rachmad juga mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kepedulian pembangunan yang dilakukan Pemerintah Aceh sejak dua tahun terakhir. Menurut Rachmad, banyak kabupaten kota yang dulunya terisolir telah mulai terbangun sejak beberapa waktu terakhir.

“Terima kasih Pak Gubernur atas kepedulian dan pembangunan sehingga keterisoliran beberapa daerah telah teratasi berkat pembangunan, baik jalan, jembatan maupun alat transportasi,” ujar Rachmad.

Pada kesempatan itu Rachmad juga menyatakan bahwa FPMPA berkomitmen untuk mendukung berbagai langkah kerja Pemerintah Aceh dalam upaya memajukan negeri ini.

Baca Juga:  Kendalikan Penyebaran Covid-19, Gubernur Keluarkan Instruksi PPKM Mikro dan Minta Pengoptimalan Posko Penanganan di Tingkat Gampong

“Kami berkomitmen untuk siap bersama Pemerintah Aceh mendukung kinerja Pemerintah Aceh dalam berbagai upaya memajukan Aceh. Kami akan memberikan masukan-masukan yang bersifat konstruktif,” ujar Rachmad.

Turut ikut dalam pelayaran itu Bupati Simeulue Erli Hasim, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Aceh, Muhammad Abduh, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mawardi, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.(*)

Berita Terkini

Haba Nanggroe