Sambil Menangis, Eks Pasien Corona Itu Berucap Terimakasih

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Mata pria berbadan kurus namun terlihat proporsionl itu seperti berkaca-kaca. Ia tampak seperti berusaha menahan tangis agar tidak pecah di depan Kadiskes Aceh, dr Hanif, Direktur RSUDZA DR dr Azharuddin SpOT, Wadir Pelayanan RSUDZA dr Endang Mutiawati SpS, saat lelaki itu diberi kesempatan bicara seputar kesembuhannya dari status sebagai pasien … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Situasi pemulangan salah seorang pasien yang tekah sembuh dari Covid-19. Foto Ist

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Mata pria berbadan kurus namun terlihat proporsionl itu seperti berkaca-kaca. Ia tampak seperti berusaha menahan tangis agar tidak pecah di depan Kadiskes Aceh, dr Hanif, Direktur RSUDZA DR dr Azharuddin SpOT, Wadir Pelayanan RSUDZA dr Endang Mutiawati SpS, saat lelaki itu diberi kesempatan bicara seputar kesembuhannya dari status sebagai pasien positif covid-19.

Ya…melalui sebuah acara sederhana di depan ruang Outbreak Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging (Piner) RSUDZA, dua orang lelaki dan satu orang wanita, menjadi pasien RSUDZA mendapat perlakuan khusus. Ketiganya IB (60), IBR (23) dan IF (60), adalah tiga orang pasien Covid-19 dari empat pasien positif Covid di Aceh yang dirawat di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU), dinyatakan telah sembuh.

Hal itu sesuai dengan hasil Swab ulang ketiganya, yang baru diterima dari Puslitbangkes Jakarta, Sabu (04/04/2020) yang menyatakan ketiganya telah negative Covid-19.

Direktur RSUDZA, Azharuddin mengakui jika pihaknya menerima hasil pemeriksaan RT PCR Swab tenggorok ulang melalui Satgas Covid Aceh dalam hal ini Dinkes Aceh dan ketiganya terkonfirmasi negative Corona. “Atas dasar itu ketiganya kita beri kesempatan pulang dan berkumpul lagi dengan keluarga,” tutur dr Azharuddin.

Sementara satu pasien lainnya, AJ (60) masih terkonfirmasi positif, karena factor imunitas yang masih rendah, akibat penyekit penyerta lainnya. AJ yang tampak telah bugar, tetap saja dirawat di RICU sampai hasil Swab ulangnya dinyatakan negative.

Praktis kini hanya satu orang lagi pasien positif Covid-19 yang masih dirawat di RSUDZA. Sementara satu orang pasien perdana, AA (56) meninggal dunia dalam perawatan. Ke lima pasien terkonfirmasi positif itu semuanya terpapar saat pulang dari daerah yang terinfeksi Covid-19, seperti Bogor serta Malaysia. Artinya tidak ada warga yang benar benar berada di Aceh, terpapar corona virus.

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Pastikan Stok Vaksin Cukup

Kadiskes Aceh dr Hanif yang memimpin acara serahterima pasien serta pemulangan itu menyatakan, terimakasih tak terhingga kepada tim pengobatan Covid-19 RSUDZA yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa di garda depan untuk kesembuhan ketiga pasien tersebut. “Alhamdulillah, ini suatu perjuangan luar biasa dari tim medis RSUDZA, hingga hari ini kita pulangkan ketiga pasien Covid-19 yang telah sembuh. Mudah mudahan ini yang terakhir. Dan untuk ketiga pasien juga tak kembali ke RSUDZA dengan status senada,” tandas Hanif, seraya menambahkan jika ia optimis beberapa hari ke depan pasien AJ akan juga bisa pulang.

Suasana haru mulai menyelimuti para peserta acara pemulangan pasien itu, yaitu dari Dinkes Kota Banda Aceh serta Dinkes Aceh Besar. Ketika lelaki IB diberi kesempatan bicara sekadar testimoni dan ungkapan hati. Dengan suara terbata lelaki itu mengucapkan terimakasih kepada tim penanganan pasien Covid RSUDZA yang ia nilai telah bekerja secara ikhlas. “Mudah mudahan ini menjadi amal di hadapan Allah,” katanya dengan linangan air mata.

IB warga Montasik yang juga seorang da’I itu meminta warga Aceh secara umum untuk mrnjaga kesehatan dan kebersihan, seta juga menjaga jarak selama musibah ini berlangsung. “Allah sedang menguji ummatNya, apakah tetap dalam iman, atau malah berpaling dariNya,” tutup IB.

Sebelumnya, dr Hanif saat menerima penyerahan pasien dari manajemen RSUDZA serta menyerahkannya kepada jajaran Dinkes Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, berpesan agar pasien yang telah sembuh ini menjalankan dulu karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Setelah itu baru bisa bersosialisasi lagi dengan masyarakat atau tetangga di sekitarnya. “Mereka telah sembuh, tapi karantina mandiri tetap perlu 14 hari, sesuai protap yang ada,” ujar Hanif.

Baca Juga:  Barcode PeduliLindungi Mulai Diterapkan di Pemkab Aceh Besar

Pasien itu diangtar oleh tiga ambulans menuju rumah masing masing. Anggota keluarga ketiga pasien tersebu menyambut kepulangan mereka dengan senang hati.

 

Penulis                : Nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe