Putin Makin Menggila, Kirim 500.000 Tentara Baru ke Ukraina

JAKARTA | ACEHHERALD – Pejabat intelijen Ukraina menyebut Rusia akan memerintahkan mobilisasi hingga 500.000 wajib militer untuk sejumlah serangan terbaru. Ini akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, Vadym Skibitsky, mengatakan rekrutan terbaru Rusia itu akan mengambil bagian dalam serangan selama musim semi dan musim panas di timur dan selatan Ukraina. Saat ini, Ukraina telah … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD – Pejabat intelijen Ukraina menyebut Rusia akan memerintahkan mobilisasi hingga 500.000 wajib militer untuk sejumlah serangan terbaru. Ini akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.

Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, Vadym Skibitsky, mengatakan rekrutan terbaru Rusia itu akan mengambil bagian dalam serangan selama musim semi dan musim panas di timur dan selatan Ukraina. Saat ini, Ukraina telah melaporkan ada 280.000 pasukan darat Rusia yang dikerahkan di negara tersebut.

“Kami berharap mereka melakukan serangan di wilayah Donetsk dan Kharkiv, serta mungkin Zaporizhzhia, tetapi untuk bertahan di Kherson dan Krimea, ini adalah jumlah orang yang mereka perlukan untuk tugas seperti itu,” kata Skibitsky, dikutip dari Evening Standard, Selasa (10/1/2023).

“Jika Rusia kalah kali ini, maka Putin akan runtuh,” tambahnya.

Skibitsky juga menyebut gelombang mobilisasi akan berlangsung pada 15 Januari. Setelah masa liburan Natal Ortodok pekan lalu, Rusia akan mencoba untuk mengalahkan Ukraina dengan pasukan besar.

Sementara itu, pihak Rusia membantah sedang mempersiapkan gelombang kedua mobilisasi. Presiden Vladimir Putin sempat menyebut tidak ada gunanya menyiapkan pasukan besar lagi bulan lalu.

Sebelumnya, kremlin memang menyerukan gencatan senjata 36 jam pada Jumat pekan lalu, sesuai dengan hari libur Ortodoks Rusia. Namun, Ukraina menolak gencatan senjata.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gencatan senjata hanya akal-akalan untuk menghentikan gerak maju orang-orang di Donbas. Ini juga adalah taktik Rusia untuk membawa peralatan, amunisi, dan militernya lebih dekat ke posisi Ukraina.

Ukraina juga mengklaim bahwa pasukan Rusia terus menyerang selama gencatan senjata, di mana seorang pekerja darurat terbunuh oleh penembakan di Kherson dan laporan tembakan artileri di kota Kramatorsk di Donbas. Peringatan serangan udara dikeluarkan di beberapa kota di Ukraina, tetapi tidak ada ledakan atau korban jiwa yang dilaporkan, dilansir dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:  Putin Pusing, Pasukan Anti-Kremlin Acak-Acak Perbatasan Rusia

Berita Terkini

Haba Nanggroe