
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
LHOKSEUMAWE | ACEH HERALD
POLITEKNIK Negeri Lhokseumawe (PNL) bersama Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) membahas pemutakhiran kurikulum berbasis industri. Program untuk Sarjana Terapan (Diploma IV) Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi (TRPE) dibahas dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Direktur PNL, Selasa (27/10/2020).

Acara yang diikuti 20 orang Dosen TRPE dan Kepala Program Studi (Prodi) di Lingkungan Jurusan Teknik Elektro.
Sedangkan narasumber yang hadir dari berbagai industri terkemuka di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, di antarnya Sayed Mahfud, Ahmadi dan Muhammad Afdali dari PT Pertamina Hulu Energi NSB dan NSO, Dedy Haryadi Hasan Kepala Pusdiklat PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Zulkhairina dari PLN UP3 Lhokseumawe, Armiya dari PT PJB UBJOM PLTMG Arun, Zulfikar PT. HEPSEC (Hubei Electric Power System Engineering Construction) dan Munandar PT CAA (Cahaya Arie Abadi).
Direktur PNL Rizal Syahyadi mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk kemitraan atau link and match antara PNL dengan IDUKA.
Tujuan acara untuk menerima saran dan masukan dari IDUKA dalam rangka pemutakhiran kurikulum berbasis industri, sehingga kurikulum di Prodi TRPE benar-benar sejalan dengan kebutuhan industri saat ini.
“Kurikulum berbasis industri penekanannya lebih kepada mencari solusi di industri serta mendorong dosen untuk terlibat langsung di dunia industri melalui program magang dosen,” katanya.
Rizal Syahyadi berharap, melalui perubahan kurikulum ini dapat mendongkrak Program Studi TRPE untuk mendapatkan akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui oleh pemerintah.
Narasumber yang hadir sepakat memberikan saran dan masukan kepada Poli Teknik Lhokseumawe (PNL) untuk lebih meningkatkan pola kemitraan antara PNL dengan IDUKA sehingga kurikulum berbasis industri benar-benar dapat terlaksana dan lulusan PNL dapat dengan mudah terserap di dunia usaha dan dunia industri.(*)
PENULIS : YUSWARDI