Polisi India Menyerbu Kampus Jamia Milia India

Newdelhi, Acehherald,com – Demonstrasi yang terjadi di sekitar kampus Jamia Milia Islamia, bukan berasal dari dalam kampus, demikian pernyataan Najma Akhtar seperti dikutip dari CNN, Senin (16/12/2019). “Ada ajakan dari daerah sekitar universitas, ada panggilan keluar untuk demo terorganisir,” katanya. Ia mengatakan para pengunjuk rasa telah menerobos gerbang universitas, kemudian mendorong penjaga dan bersembunyi di … Read more

Mahasiswa Universitas Jamia Millia Islamia melakukan demonstrasi di depan kampus terkait UU Kewarganegaraan India yang baru . (skynews)

Iklan Baris

Lensa Warga

Mahasiswa Universitas Jamia Millia Islamia melakukan demonstrasi di depan kampus terkait UU Kewarganegaraan India yang baru . (skynews)

Newdelhi, Acehherald,com – Demonstrasi yang terjadi di sekitar kampus Jamia Milia Islamia, bukan berasal dari dalam kampus, demikian pernyataan Najma Akhtar seperti dikutip dari CNN, Senin (16/12/2019).  “Ada ajakan dari daerah sekitar universitas, ada panggilan keluar untuk demo terorganisir,” katanya.

Ia mengatakan para pengunjuk rasa telah menerobos gerbang universitas, kemudian mendorong penjaga  dan bersembunyi di perpustakaan kampus. “Sejumlah siswa dipukuli oleh polisi di dalam perpustakaan dan kini dirawat karena luka-luka mereka”, paparnya.

Akhtar juga mengatakan bahwa kepolisian tidak memiliki izin untuk memasuki kampus. Sementara itu, sejumlah mahasiswa mengatakan kepada media terbitan India, para petugas mendobrak masuk ke dalam kawasan kampus dan perpustakaan. “Mereka masuk dan menyeret kami”, ungkap mereka.

Seorang mahasiswa, Hanzala Mojibi (21), menyebutkan jika ia termasuk yang lari dari kejaran kepolisian dan bersembunyi ke perpustakaan. “Kami berjumlah 200-300 an orang dan terperangkap di dalam,” katanya.

“Kami mencoba melakukan negosiasi dengan polisi untuk tidak menggunakan kekerasan. Tetapi mereka mengepung, mengambil telepon kami dan merusaknya. Mereka juga merusak sejumlah CCTV yang dipasang di sana,” tambahnya lagi

Mojibi juga mengatakan bahwa polisi telah melecehkan dan mempermalukan mahasiswa. “Kami dipaksa berlutut di tanah selama 30 menit, jika ada ada yang melawan, mereka akan memukuli sebagai hukuman,” tambahnya.

“Setelah itu mereka menyuruh kita meninggalkan kampus.”

 

Sementara itu juru bicara Kepolisian Delhi, MS Randhawa, mengatakan kepada wartawan bahwa kepolisian telah menggunakan “pengekangan maksimum” dan “kekuatan minimum” sepanjang demo akhir pekan kemarin.

Baca Juga:  Protes soal Toa Masjid, MR Akhirnya Minta Maaf

Dia juga menyebutkan jika para pengunjuk rasa telah melemparkan  bom molotov ke petugas, membakar bus, dan merusak sekitar 100 kendaraan. Lusinan petugas terluka dalam insiden tersebut.

Selain itu, perpustakaan universitas tempat mahasiswa bersembunyi terlihat rusak parah. Hasil pantauan Wartawan CNN, memperlihatkan sejumlah pintu dan jendela kaca pecah dan meja serta kursi pada rusak.

Pasca bentrok tersebut, sejumlah mahasiswa terlihat masih berkumpul di luar gerbang universitas. Mereka memegang poster dan sepanduk yang menyerukan keadilan. Sebagian besar pendemo terdiri dari kaum laki-laki. Sedangkan kaum perempuan mengatakan, jika mereka takut akan kekerasan yang mungkin dilakukan oleh kelompok pendukung UU tersebut.

Di India, bentrokan antar kaum Hindu dengan umat Islam sering terjadi. Kaum Nasionalis Hindu menganggap bahwa ummat Muslim yang minoritas merupakan penyusup, walau memiliki kewarganegaraan India sejak lama. (cnn)

Editor: Salim

Berita Terkini

Haba Nanggroe