Pijay Gleeh Bantu Usaha Pijat Tuna Netra

MEUREUDU | ACEH HERALD RASA haru mendalam tidak mampu dibendung oleh seorang tukang pijat tuna netra, ketika disambangi oleh sejumlah aktifis Peduli lingkungan dari Komunitas Pijay Gleeh Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (12/1). Kehadiran Komunitas Pijay Gleeh ke rumah Razali (48) penyandang disabilitas tuna netra di Gampong Meunasah Meulieng Kemukiman Beuracan Kecamatan Meureudu Pidie Jaya, adalah … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Mawardi menerima bantuan dari komunitas Pijay Gleeh, siang tadi (Foto Istimewa)

MEUREUDU | ACEH HERALD

RASA haru mendalam tidak mampu dibendung oleh seorang tukang pijat tuna netra, ketika disambangi oleh sejumlah aktifis Peduli lingkungan dari Komunitas Pijay Gleeh Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (12/1).

Kehadiran Komunitas Pijay Gleeh ke rumah Razali (48) penyandang disabilitas tuna netra di Gampong Meunasah Meulieng Kemukiman Beuracan Kecamatan Meureudu Pidie Jaya, adalah untuk menyumbang peralatan kerja sebagai tukang pijat.

Razali telah lama berprofesi sebagai tukang pijat bersama istrinya, Nurhayati ( 46) yang juga tuna netra, dari pernikahannya Razali dikaruniai 4 orang anak yang masih usia sekolah.

Dengan mengandalkan hasil usaha pijat tersebut Razali menghidupi keluarganya dan menyekolahkan 4 orang anaknya yang masih kecil-kecil.

Di sebuah gampong di pedalaman Pidie Jaya, Razali tinggal di sebuah gubuk reot beratap rumbia berdinding tepas yang jauh dari kata layak untuk ditempati.

Alhamdulillah, banyak pejabat dan orang penting di Pidie Jaya yang sudah menyambangi rumahnya, katanya dalam waktu dekat rumah kami akan dibangun oleh Pemerintah Pidie Jaya, ujarnya.

Kami masih setia menunggu bantuan dan uluran tangan dari orang baik, agar kami bisa menempati rumah yang layak, saya tidak punya kemampuan untuk membangun rumah. Kami pasangan suami istri tuna netra, saya hanya bisa berharap bantuan dari Pemerintah Pidie Jaya dan para dermawan, harapnya.

Ketua Komunitas Pijay Gleeh, Fazli Husin, mengatakan, saat ini pihaknya, memberikan sumbangan satu set spring bed, bantal, sprei, handuk, lemari, kursi, cosmos, kipas angin, busa butterfly, dispenser, rak dispenser, tilam palembang, minyak urut, sebagai peralatan kerja bagi usaha pijat Razali bersama istrinya Nurhayati.

Selain itu, Komunitas Pijay Gleeh Juga memberikan sembako dan uang tunai sebanyak Rp. 1.6 Jt untuk kebutuhan Razali dan keluarganya, yang diserahkan oleh Teuku Saifullah, Sekjen Komunitas Pijay Gleeh.

Baca Juga:  Tari Teumampoue Tampil di Pantai Manohara

Dirincikan, dari hasil penggalangan dana Komunitas Pijay Gleeh berhasil mengumpulkan dana senyak Rp. 10 Jt. “Sebagian kita belanjakan untuk peralatan pijat dan sisanya kami berikan secara tunai untuk Pak Razali,” tutur Fazli.

Razali seorang pekerja yang ulet dengan segala keterbatasannya, dia masih mau bekerja sebagai tukang pijat untuk menghidupi keluarganya, ini sesuatu yang luar biasa, dan layak untuk dibantu dan diperhatikan, kata dia.(*)

Berita Terkini

Haba Nanggroe