Pesumo Perempuan: Mendobrak Tradisi Maskulin Jepang

Banda Aceh, AcehHerald.com – Sumo, adalah gambaran laki-laki besar (gemuk) dan bercawat yang saling bergulat untuk menjatuhkan lawan atau mendorongnya keluar dari arena. Namun akhir-akhir ini di Jepang, mulai berkembang trending pegulat sumo dari kaum perempuan. Dengan berat lebih dari 150 pon, mereka mulai masuk dalam olahraga maskulin tersebut. Salah satunya adalah, Mei Kigawa. Ia … Read more

Pertandingan Sumo Perempuan (CNBC)

Iklan Baris

Lensa Warga

Pertandingan Sumo Perempuan (CNBC)

Banda Aceh, AcehHerald.com – Sumo, adalah gambaran laki-laki besar (gemuk) dan bercawat yang saling bergulat  untuk menjatuhkan lawan atau mendorongnya keluar dari arena.

Namun akhir-akhir ini di Jepang, mulai berkembang trending pegulat sumo dari kaum perempuan. Dengan berat lebih dari 150 pon, mereka mulai masuk dalam olahraga maskulin tersebut. Salah satunya adalah, Mei Kigawa. Ia mungkin tidak terlihat seperti pegulat sumo, tetapi seorang gadis yang pemalu dan tidak mudah menyerah.

“Dia punya banyak memar,” kata ibunya. “Tapi sejauh ini tidak ada tulang yang patah.” Kigawa adalah salah satu gadis muda yang berkompetisi di turnamen nasional di Osaka. Gadis-gadis itu berlatih selama setahun penuh untuk pertandingan yang berakhir dalam hitungan detik.

Selain pakaian yang dimodifikasi dan kelas berat yang terpisah, aturan untuk pegulat sumo perempuan tidak lah berbeda dengan sumo profesional. Reputasi sumo sebagai olahraga keras untuk para raksasa, para pelatih mengatakan semua orang dapat melakukan olahraga ini.

“Sumo adalah latihan yang bagus, tapi juga hal yang menyakitkan, yang dapat Anda lakukan,” kata John Gunning, seorang penulis olahraga yang berbasis di Tokyo dan mantan pegulat sumo amatir.

Meet A Female Sumo Champion In Japan | EVERYDAY BOSSES #13

Miku Yamanaka (26), mengungkapkan pelatihannya. “Saya fokus pada berjongkok serendah mungkin, mengisi dengan cepat, sekuat yang saya bisa. Setelah itu, saya hanya insting yang telah saya latih, tanpa memikirkan apa pun,” katanya.

Netflix pada 2018 pernah membuat sebuah dokumenter yang berjudul “Little Miss Sumo”.  Mereka melakukan kegiatan dokumenter yang berisikan perjuangan para kaum hawa untuk mendapatkan pengakuan secara profesional dalam olahraga kuno tersebut.

Walau sudah mengalami peningkatan dan pengakuan, para atlet perempuan tersebut masih dilarang untuk bertanding di arena Ryōgoku Kokugikan di Tokyo.

Baca Juga:  Safrida Lantik Pengurus DWP Sekretariat DPRA dan Dinkes Aceh

“Kokugikan memiliki sihirnya sendiri. Bahkan pencahayaannya istimewa. Semua pegulat sumo perempuan bangga akan olahraga nasional Jepang ini dan ingin bertanding di sana,” kata Yamanaka.

Untuk sementara belum banyak yang mendukung arena bagi pegulat wanita. Sebab tanpa arena besar, pemaparan TV, dan anggaran yang mewah, sumo amatir wanita tetap menjadi ceruk kecil dari dunia olahraga.

Sekilas Sumo

Sumo merupakan olahraga yang sudah dikenal sejak era Jepang Kuno. Menurut catatan, Olahraga ini sudah ada sejak tahun 8 Masehi, kemudian di kembangkan pada era Oda Nabunaga sehingga menghasilkan bentuk arena yang melingkar disebut ‘dohyo’.

Olahraga ini memiliki peringkat dengan jumlah yang tetap. Peringkat pegulat sumo terdiri dari Makuuchi (dengan jumlah tetap 42 pegulat), Juryo (dengan jumlah tetap 28 pegulat), Makushita (dengan jumlah tetap 120 pegulat), Sandanme (dengan jumlah tetap 200 pegulat), Jonidan (sekitar 230 pegulat), dan Jonokuchi (sekitar 80 pegulat). Pegulat sumo yang baru direkrut terdaftar dalam peringkat paling bawah (Jonokuchi) dan dapat naik peringkat secara perlahan-lahan ke peringkat Makuuchi bila berprestasi.

Sebuah aturan klasik yang hingga kini masih dipegang, yaitu pegulat sumo profesional harus berjenis kelamin laki-laki. Peraturan tersebut masih di adopsi asosiasi sumo hingga sekarang dan menjadi kontroversi: kesucian dohyō dapat tercemar oleh kaum perempuan, sehingga mereka tidak boleh berdiri di atas arena tersebut.

Bahkan Fusae Ota Gubernur Prefektur Osaka (2000-2008) tidak diperbolehkan naik ke atas dohyō  untuk menyerahkan hadiah karena ia seorang wanita. Alhasil hadiah untuk pemenang turnamen sumo di Osaka diserahkan oleh pria utusan kantor gubernur. (CNBC/DBS)

Editor: Salim

Berita Terkini

Haba Nanggroe