Momen Cristiano Ronaldo memeluk Fatemeh Hamami yang beredar luas saat lawatannya ke Iran dalam lanjutan Liga Champion Asia, telah menimbulkan kontroversi di Spanyol.
Sejumlah media di negeri matador menyebutkan jika CR7 kembali ke Negeri Ayatullah Khomenei, ia akan menjalani hukuman cambuk 99 kali.
Momen itu terjadi pada laga lanjutan Liga Champions Asia 2023-2024 saat Al Nassr berhadapan dengan klub asal Iran, Persepolis, di Stadion Azadi, Teheran pada 20 September 2023 dan berhasil menang 2-0.
Kehadiran Ronaldo sendiri mendapat sambutan yang antusias dari para pecinta sepakbola Iran.
Di sela-sela lawatannya itu, Ronaldo menyempatkan diri bertemu dengan Fatemeh Hamami. Dia adalah pelukis asal Iran yang melukis menggunakan kaki, karena kondisinya yang mengalami 85 persen kelumpuhan.
Dalam video yang tersebar, Ronaldo memeluk serta mencium Fatemeh Hamami sebagai tanda apresiasi dan terima kasihnya. Hanya saja, tindakan CR7 ini mendapat kritikan dan dianggap sudah melanggar aturan hukum yang berlaku di Iran, yang mana dia merangkul dan mencium perempuan yang bukan muhrim.
Beberapa media asal Spanyol menyebutkan Ronaldo terancam akan dikenai hukuman cambuk sebanyak 99 kali.
Megabintang asal Portugal itu juga mendapat kecaman dari beberapa pengacara Iran karena menilai Ronaldo telah melanggar aturan hukum yang ada di negaranya.
Sanksi cambuk akan dijatuhkan jika suatu saat CR7 berkunjung kembali ke Iran.
Pemerintah Iran Bantah
Namun pemerintah Iran telah membantah isu tersebut melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan Kedutaan Besar Iran di Spanyol.
Dalam pernyataan tersebut menyampaikan bahwa pemerintah Iran tidak akan menjatuhkan hukuman apapun kepada Ronaldo.
Mereka justru menganggap isu pemberitaan tersebut adalah upaya untuk menutupi kondisi Palestina yang sedang terlibat konflik dengan Israel.
“Kami sangat menyangkal penerbitan putusan pengadilan terhadap atlet internasional mana pun di Iran,” bunyi pernyataan Kedutaan Besar Iran di Spanyol, dikutip dari Metro, Sabtu (14/10/2023).
“Ini adalah masalah yang memprihatinkan bahwa publikasi berita yang tidak berdasar seperti itu dapat membayangi kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang terhadap bangsa Palestina yang tertindas,” lanjutnya.
“Perlu dicatat bahwa Cristiano Ronaldo melakukan perjalanan ke Iran pada 18 dan 19 September untuk bermain dalam pertandingan sepak bola resmi dan diterima dengan sangat baik oleh rakyat dan pihak berwenang.
Pertemuannya yang tulus dan manusiawi dengan Fatemeh Hamami juga dipuji dan dikagumi oleh rakyat dan otoritas olahraga negara,” pungkas pernyataan tersebut.