BANDA ACEH | ACEHHERALD.COM –
Terkait case dugaan penyalahgunaan QRIS pada beberapa rumah ibadah di Jakarta. BI telah berkoordinasi dengan PJP agar QRIS yang disalahgunakan tidak dapat lagi menerima pembayaran agar tidak merugikan masyarakat dan pengelola rumah ibadah.
Bank Indonesia bersama dengan lembaga utama dalam ekosistem QRIS seperti ASPI, PJP/PIP, PTEN terus menelusuri terkait potensi adanya modus serupa pada merchant lain, termasuk menelaah database merchant QRIS untuk mengidentifikasi jika terdapat profil merchant QRIS yang sama.
Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh (KPwBI Aceh), Rony Widijarto P. saat bincang-bincang setiap bulannya dengan awak media, Senin (17/4) di Masjid Oman Lampriet, Kota Banda Aceh.
Diakui Rony Widijarto bahwa penyalahgunaan ini juga telah ditindaklanjuti oleh penegak hukum dan BI siap membantu sepenuhnya dalam proses penanganannya. Dan pihaknya akan terus berkoordinasi dan siap mendukung Aparat Penegak Hukum dalam proses hukum dugaan tindak pidana yang terjadi.
Ditambahkannya BI memiliki kontak perlindungan dan pengaduan konsumen melalui bicara yang dapat diakses melalui berbagai channel seperti telepon 131, Surat Elektronik atau E-mail ke bicara@bi.go.id, dan Surat Tertulis kepada: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) yang terdekat dengan domisili Konsumen. Hal ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan QRIS.
Seperti diberitakan bahwa case dugaan penyalahgunaan yang terjadi di Masjid Jakarta bahwa berdasarkan data yang diperoleh, pelaku mendaftar sebagai merchant QRIS dengan nama Restorasi Masjid namun merchant tersebut tidak terdaftar sebagai tempat ibadah atau merchant donasi sosial melainkan sebagai merchant reguler.
QRIS milik pelaku yang terdaftar sebagai merchant regular tersebut digunakan oleh pelaku untuk menggantikan QRIS milik masjid yang digunakan untuk menerima donasi dari jamaah dengan mencopot atau menempelkan QRIS donasi milik masjid dimaksud.
Dari kejadian tersebut terdapat beberapa tindak lanjut yang akan dilakukan:
• Meningkatkan edukasi dan literasi Pedagang, masyarakat, dan PJP terkait keamanan transaksi QRIS yang menjadi tanggung jawab bersama
• Penguatan pengawasan terhadap penyelenggaraan QRIS oleh PJP
• KYM (Know Your Merchant)
• Meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS yang menjadi tanggun jawab bersama
• Meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS yang menjadi tanggun jawab bersama
• Meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS yang menjadi tanggun jawab bersama
• Penguatan Infrastruktur pendukung ekosistem QRIS
• Bank Indonesia akan memfasilitasi ASPI dan PTEN untuk mengembangkan daftar hitam merchant yang terindikasi fraud atau terbukti melakukan pelanggaran bekerja sama K/L terkait seperti Kominfo.
106 ribu merchant QRIS di Aceh
Jumlah merchant yang menggunakan QRIS saat ini terus menunjukkan tren peningkatan. Secara nasional sampai dengan Februari 2023, tercatat lebih dari 25 juta QRIS telah terpasang di berbagai jenis usaha dan penerimaan pembayaran. Khusus di Provinsi Aceh, telah terdapat setidaknya 106 ribu merchant QRIS.
Jumlah pengguna QRIS selama tahun 2022 di seluruh Indonesia telah mencapai 28 Juta pengguna, dan ditargetkan bertambah 15 Juta pengguna baru di tahun 2023.
Sementara itu di Provinsi Aceh selama tahun 2022 terdapat 254 ribu pengguna baru. Tumbuh 960% dari tahun sebelumnya sebesar 34 ribu pengguna. Sedangkan untuk tahun 2023 Bank Indonesia Provinsi Aceh memiliki target yaitu pengguna baru sebanyak 226 ribu pengguna dan Per Februari 2023 telah terdapat 18 ribu pengguna baru atau 8% dari target.
Perkembangan transaksi QRIS sangatlah pesat. Hal ini terlihat dari data volume transaksi QRIS yang terus meningkat. Selama tahun 2022 terdapat lebih dari 900 juta transaksi di seluruh Indonesia.
Sementara di Aceh terdapat 2,3 juta transaksi QRIS selama tahun 2022. Maka dari itu pada tahun 2023 BI menargetkan 1 Miliar transaksi di seluruh Indonesia. Dari total transaksi tersebut Bank Indonesia Provinsi Aceh memiliki target 5 juta transaksi, dan per Februari 2023 telah terdapat 777 ribu transaksi atau 15,56% dari target.
Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa QRIS menjadi salah satu alternatif pembayaran non tunai yang semakin diminati oleh masyarakat dan pelaku usaha. Hal ini juga menegaskan peran QRIS sebagai game changer dalam meningkatkan inklusi keuangan masyarakat yang pada akhirnya mendorong pemulihan ekonomi.