LHOKSEUMAWE | ACEHHERALD.Com – Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe, menyorot SILPA anggaran gampong yang sangat tinggi. Kondisi ini terjadi akibat program yang dicanangkan oleh keuchik tidak seirama dengan tuha peut atau sebaliknya.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong serta kecamatan dan pemangku kepentingan di ruang rapat DPRK.
SILPA adalah singkatan dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran. SILPA merupakan selisih antara realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.
Pertemuan yang dihadiri Ketua Komisi A Fauzan (PA), Wakil Ketua Farhan Zuhri S.Hum. M.Pd., (PKS) dan anggota komisi berjalan dua arah.
Komisi menemukan data dana desa pada tahun 2024 mengindikasikan terjadi SILPA yang tinggi di beberapa gampong.
Farhan Zuhri, kepada Acehheland, Selasa (21/1/2025) mengatakan, dari paparan DPMG serta pihak kecamatan dapat disimpulkan terjadinya SILPA yang tinggi terjadi di beberapa desa disebabkan masa transisi dari geuchik periode sebelumnya ke Pj geuchik.
Kemudian persoalan tidak selaras visi antara tuha 4 dan geuchik/Pj geuchik, persoalan belum mampu meng upgrade potensi gampong, bumdes tidak berjalan semestinya, serta kurangnya edukasi terkait pemanfaatan 20% dana desa untuk ketahanan pangan sesuai regulasi Kepmendes 82 Tahun 2022.
“Kami mendorong pihak DPMG dan kecamatan memperdalam hubungan dengan pihak gampong serta mengikut sertakan pendamping desa untuk Musrembang desa untuk merumuskan Rencana Kerja Pembangaunan Desa (RKP Desa), apalagi sebagian besar Gampong dibawah kepemimpinan PJ Geuchik yang tentu belum mampu memahami kondisi Gampong secara global.”
Farhan berharap permasalahan yang muncul di desa yang berujung penyerapan anggaran tidak maksimal di Gampong tadi bisa terselesaikan.
“Potensi Gampong sangat perlu dipahami oleh Perangkat Gampong, dari potensi tersebut maka pemanfaatan DD bisa ter akselerasi dengan tepat.”
Semoga tahun 2025 serapan DD bisa lebih maksimal serta mampu memproduktifkan lebih banyak masyarakat gampong yang berujung menjadi gampong yang mandiri dengan kekuatan di topang oleh Bumdes, katanya.
Penulis : Yuswardi