BANDA ACEH | ACEHHERALD.Com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Aceh, Rabu (16/4/2025) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Penguatan Pancasila Memperkokoh Kesatuan dan Persatuan Bangsa. Kegiatan ini dalam rangka memperkuat nilai kebangsaan di tengah ancaman arus globalisasi.
Kepala Kesbangpol Aceh, Dedy Yuswadi melalui Plt Sekretaris, Dedi Andrian mengatakan , Kegiatan ini merupakan upaya penguatan Pancasila sebagai dasar etika berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan hanya simbol ideologis, tetapi juga panduan etis dalam menyikapi perbedaan dan memperkuat persatuan bangsa.
Dikesempatan yang sama, Prof. Syahrizal Abbas yang tampil sebagai pemateri menilai bahwa kondisi saat ini sangat dinamis. Generasi mulai pudar dan kurang memahami kandungan Pancasila. Apalagi ada anggapan bahwa nilai Pancasila sudah terjadi ketimpangan di bidang sosial, budaya dan ekonomi sejak tidak diberlakukannya lagi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Bahkan P4 pada akhirnya dijadikan alat politik yang bermuara pada label bagi yang tidak sejalan dengan pemerintah dicap sebagai anti Pancasila. Akhirya P4 dicabut karena dianggap melanggar HAM, terang guru besar, katanya.
Diera digital sekarang ini ujar alumnus Fakultas Syariah UIN Ar – Raniry ini tantangan terhadap ideologi bangsa semakin kompleks. Penguatan Pancasila perlu dilakukan melalui pendekatan yang inklusif, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dari amatan Acehherald.com, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, hingga perwakilan forum organisasi masyarakat. Diskusi yang difokuskan pada strategi konkret dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda.
FGD diharapkan menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan strategis dalam membumikan Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang kokoh dan relevan sepanjang zaman.