BANDA ACEH | ACEHHERALD.com — Guru Besar Universitas UIN Ar-Ranirry, Profesor DR. Syahrizal Abbas MA mengatakan, bahwa sebelum manusia ada di muka bumi urusan kepemimpinan itu sudah didesign oleh Allah. Semua itu karena begitu urgennya persoalan kepemimpinan. “Dan tugas pertama manusia dimuka bumi adalah untuk memakmurkan kehidupan bumi. Jadi kalau ada orang yang berfikir bahwa tidak penting memakmurkan bumi, bearti dia telah keliru dari hakikat manusia sebagai khalifah. Maka tidak mungkin pengelolaan isi bumi ini jika tidak dilakukan dengan sistem imam atau kepemimpinan,” ungkap Prof Syahrizal Abbas saat mengisi materi pada Kajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Warkop Garuda, Rabu (12/7/23) malam. “Dalam konteks kepemimpinan Aceh, tentu untuk pelaksanaan Syariat Islam di Aceh memerlukan kekuasaan Negara ya, sebab kekuasaan negara ini akan berdampak dalam hal memastikan syariat Islam itu dapat terlaksana secara menyeluruh atau konfrehensif,” tuturnya.
Untuk memastikan itu tentu memerlukan kekuasaan politik, dan itu berangkat dari proses yang tentunya sesuai dengan prinsip syariat. Mulai dari mekanismenya, kesadaran pemilihnya, hingga pada situasi yang membuat orang dapat memilih pemimpin itu sesuai dengan kharisma dan prinsip syariat.

Kalau negara atau pemerintah tidak memberikan perhatian yang tidak sungguh-sungguh terhadap syariat, maka dapat dipastikan syariat itu bisa tidak berjalan secara menyeluruh, hanya aspek-aspek tertentu saja yang kita lihat.
Tentu kita berharap untuk kedepan diperlukan komitmen politik dari pemerintah yang kita harapkan bisa lebih kuat. Sehingga syatiat itu bisa berjalan effektif secara bertahap dan tentu dapat dirasakan manfaatnya oleh masyrakat. “Jadi ke depan untuk pemimpin Aceh itu harus memiliki komitmen yang kuat untuk memastikan syariat itu bisa berjalan effektif dalam seluruh aspek kehidupan manusia, walaupun dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
Karena tidak mungkin serta-merta syariat itu bisa dilaksanakan dalam seluruh aspek tanpa melalui mekanisme dan proses, tanpa membangun dunia pendidikan yang baik, tanpa membangun insfrastruktur ekonomi yang memadai.
Karena semuanya itu akan berpengaruh pada setiap aspek kehidupan. Maka untuk kepemimpinan kedepan harus mampu meperbaiki dunia pendidikan, harus mampu memastikan pertubuhan ekonomi, harus mampu membangun keadilan serta kesejahteraan masyarakat yang terpenuhi, dan harus mampu membangun relasi sosial yang baik serta kehidupan yang lebih adil dan sejahtera.
Penulis: Andika Ichsan/Banda Aceh