Kemenkes Larang Warga Jastip Obat

JAKARTA | ACEHHERALD — Kementerian Kesehatan melarang warga menggunakan jasa titip (jastip) obat-obatan dari luar negeri. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers Rapat Kerja Kesehatan Nasional di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Kamis (23/2). Dante menjelaskan obat yang biasa dibeli lewat jastip adalah obat yang harganya mahal. Ia … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD — Kementerian Kesehatan melarang warga menggunakan jasa titip (jastip) obat-obatan dari luar negeri.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers Rapat Kerja Kesehatan Nasional di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Kamis (23/2).

Dante menjelaskan obat yang biasa dibeli lewat jastip adalah obat yang harganya mahal. Ia menyebut contohnya obat kolesterol, obat jantung, dan obat kanker.

“Harusnya enggak boleh karena tidak kena pajak. Jadi obat-obat jastip itu masih kami benahi ya…Masyarakat tidak boleh menggunakan jasa titip ini karena tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Dante.

Ia menjelaskan untuk mengeluarkan nomor izin edar memerlukan beberapa persyaratan, salah satunya adalah uji mutu.

Meski merek obatnya sama, jelas Dante, namun ada kemungkinan campurannya yang berbeda. Dia sempat menyinggung perihal kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA).

“Kayak kemarin misalnya, kita mendengar kasus gagal ginjal akut pada anak. Itu obatnya sama parasetamol isinya, tapi campurannya berbeda. Itu karena komponen-komponen dalam obat tersebut dalam kandungannya sama, itu belum tentu bisa dipertanggungjawabkan secara saintifik dan secara legal di dalam aturan dan dalam sortiran regulasi,” jelas dia.

Sebelumnya di gedung yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membahas perbedaan harga obat dengan negara-negara tetangga. Budi juga sempat bercerita bahwa dirinya mendapat informasi terkait jastip obat di Sumatera Utara.

“Teman-teman dari Sumatera Utara, itu katanya ada jastip-jastip beli obat…Sekarang jastip obat katanya. Banyak banget. Minta dong, obat-obat apa yang paling beda harganya antara Indonesia dan Malaysia, dapatan list-nya, kita bikin transparan,” jelas Budi.

Singgung jastip saat bicara ketahanan kesehatan

Mulanya, Budi bercerita soal ketahanan kesehatan dan pembelanjaan obat-obatan. Ia mengutarakan keinginannya agar harga obat itu murah.

Baca Juga:  Maria Mubarika : Kemenkes Siap Bantu Penanganan Covid-19 di Aceh

“Saya pengen harga obat murah. Saya lagi dorong sama para Dirjen, bandingin sama Malaysia. Orang bilang malaysia lebih murah,” ujar Budi.

Budi kemudian bercerita dirinya mendapat informasi terkait jastip obat di Sumatera Utara.i.

Tak hanya perihal harga, Budi juga berbicara soal stok obat yang tidak ditemukan di Indonesia, namun ada di Singapura.

Lebih lanjut, Budi mendorong transparansi harga obat di rumah sakit.

“Oh obat merek importir asing ini, harganya segini, kalau di malaysia dapat segini, kita kejar. Kenapa rumah sakit ini ‘malakin’ obatnya mahal banget, yang lain nggak, kita bikin transparan,” imbuh dia.

Sumber: CNN Indonesia

Berita Terkini

Haba Nanggroe