JAKARTA, ACEH HERALD.com – Mabes Polri mengisyaratkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ada kemungkinan diberi jabatan baru di masa pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menuturkan Jokowi membahas soal jabatan baru untuk Tito.
Iqbal mengatakan Jokowi dan Tito berbincang selama kurang-lebih satu jam dan saat itu dia tak ikut masuk ruang pertemuan. “Ya (Tito) dipanggil Pak Presiden. Saya nggak masuk. Sekitar satu jam (Tito bertemu dengan Jokowi), terus kita balik, kita ke kantor panglima TNI bicara soal keamanan. (Pertemuan membahas tentang) mungkin ada semacam jabatan baru (untuk Tito),” ucap Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
Sebagaimana diketahui, Kapolri Tito Karnavian hadir di tengah hilir mudik tokoh-tokoh yang dipanggil untuk menjadi menteri oleh Jokowi. Tito memperkirakan Jokowi memanggilnya untuk membahas perihal keamanan.
“Saya belum tahu. Saya dipanggil saya pikir berkaitan dengan keamanan,” ujar Tito ketika ditanya kemungkinan dia menjadi menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, siang tadi.
Tito tiba di Istana Presiden hanya didampingi Iqbal dan Korspripim Kapolri Kombes Ferdy Sambo.
Tidak mau berspekulasi
Meski sudah dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersamaan dengan pemanggilan sejumlah nama untuk calon menteri, Namun Polri tidak mau berspekulasi soal pemanggilan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian itu.
“(Tito jadi menteri?) saya kira jawabnya singkat, kita menunggu kabar selanjutnya, sebagaimana pihak istana menginfokan Rabu (23/10) dilakukan pelantikan (kabinet),” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
Ketika ditanya tentang status Tito di Polri jika benar diangkat menjadi menteri, Asep menuturkan Polri akan menganalisis setelah ada kepastian. “Setelah itu (mendapat kepastian), kita baru bisa menganalisis langkah selanjutnya,” tutur Asep.
sumber : detikcom
editor : M Nasir Yusuf
