BLANGPIDIE I ACEHHERALD – Terlepas dari ‘introvertnya’ legislative Abdya soal calon Pj Bupati Abdya di tengah masivenya manuver beberapa pihak untuk berburu kursi Penjabat (Pj) Abdya, beberapa nama kini makin mengerucut untuk terpilih sebagai sosok Pj Bupati Abdya hingga medio tahun 2024 itu.

Kelompok ini secara jelas terlihat melakukan manuver dengan melakukan lobi lobi ke beberapa kalangan, mulai dari tokoh birokrat hingga menyambangi tokokh tokoh agamis di Banda Aceh dan Blangpidie hingga tokoh lintas partai di Banda Aceh dan Blangpidie.

Mereka yang kini mulai makin santer disebut sebut untuk menjadi sosok Pj Bupati Abdya itu adalah, H Salman Afarisi ST, yang kini menjabat sebagai Sekda Abdya. Salman sedang menapaki jejak seperti Haili Yoga di Bener Meriah yang menjadi Pj Bupati saat masih menjabat sebagai Sekda Bener Meriah. Hal yang sama dilakoni oleh Mahyudin Sekda Aceh Timur yang menjadi Pj Bupati Aceh Timur.

Selain itu mulai masuk secara intens di jalur perburuan menuju kursi Pj Bupati Abdya itu, beberapa figur eselon 2 dari Banda Aceh. Sebelumnya malah ada yang dari Jakarta, yaitu Nurdin, pria kelahiran Kuala Batee Abdya, yang kini telah menjabat sebagai Pj Bupati Aceh Jaya.

Sebelumnya juga sempat disebut sebut nama mantan Pj Bupati Abdya masa lalu, Azhari, namun pria itu kini telah memasuki masa purnabhakti. Saat ini dari level propinsi menyodok dua nama yang juga keduanya putra Barsela. Keduanya adaah Eddi Yandra, Kadis Arsip dan Perpustakaan Aceh. Eddy adalah alumni Perguuan Tinggi Pamong Praja yang juga warga Gampong Hiir Susoh. Sedangkan sosok lain adalah Zalsufran, pria yang kini menjadi Kadis Peternakan Aceh itu disebut-sebut juga mulai intens melakukan pergerakan di Abdya, tepatnya dalam beberapa pekan terakhit.

Sementara salah seorang warga Abdya yang juga pengusaha penginapan, Erlizar Lizam SE mengatakan, rakyat berharap tokoh yang menjadi pj itu hendaknya benar benar putra Abdya yang memahami secara utuh kultur budaya masyarakat Abdya. Dengan cara itu program pembangunan akan lebih mudah diwujudkan.

Namun pria yang akrab disapa Adun itu menyadari jika kewenangan penuh untuk Pj ada di Mendagri. Karenanya, Medagrilah sebagai the last decision untuk Pj Bupati tersebut.

Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)