Imran ; Lhokseumawe dan Pengelolaan Sampah Model Jembrana

  JEMBRANA | ACEHHERALD.com – Pj Walikota Dr Imran sesuai komitmennya untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai kota bersih, dan bebas sampah. Pemko Lhokseumawe kemungkinan akan mengadopsi keberhasilan beberapa kabupaten/kota dalam mengelola sampah. Banyak daerah yang selama dikenal bersih, karena pengelolaan sampahnya baik. Di antaranya, dua dearah destinasi wisata yang dikenal bersih dan dignadrungi turis asing. Kabupaten … Read more

Pj Walikota Lhokseumawe Imran didampingi Kadis DLH Jambrana, Bali sedang meninjau lokasi pengolahan sampah. Foto Ist

Iklan Baris

Lensa Warga

 

JEMBRANA | ACEHHERALD.com – Pj Walikota Dr Imran sesuai komitmennya untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai kota bersih, dan bebas sampah. Pemko Lhokseumawe kemungkinan akan mengadopsi keberhasilan beberapa kabupaten/kota dalam mengelola sampah.

Banyak daerah yang selama dikenal bersih, karena pengelolaan sampahnya baik. Di antaranya, dua dearah destinasi wisata yang dikenal bersih dan dignadrungi turis asing. Kabupaten Jembrana di Provinsi Bali, dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Karena itu, Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran mengatakan persoalan sampah dan kebersihan Kota menjadi fokus Pemko Lhokseumawe ke depan. “Kita akan memulai dengan memperbaiki citra kota Lhokseumawe sebagai kota bersih,” ujarnya.

Untuk mencapai harapan tersebut, Pj. Walikota Lhokseumawe Dr Imran, M.Si, MA.Cd melakukan studi banding kedua daerah tujuan wisata Indonesia itu, Banyuwangi dan Jembrana. “Kita ingin belajar cara mereka mengurangi volume sampah di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali,” katanya, Selasa (30/8/2023).

Kehadiran Pj Walikota Lhokseumawe, Imran di salah satu destinasi wisata itu Kabupaten Jembrana merupakan salah satu agenda terkait studi tiru wawasan serta implementasi dalam sektor peningkatan pengelolaan sampah dan kebersihan setelah sebelumnya berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Kabag Humas Drs Marzuki, saat datang ke Provinsi Bali, Imran disambut oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, SH. Bupati Jambrarana didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kadis Pmbangunan Desa (PMD), Plt. Diskominfo dan Tenaga Ahli Bupati di Kantor Bupati Kabupaten Jembrana.

Imran mengatakan bahwa permasalahan sampah menjadi fokus utamanya dalam menjalankan kepemimpinannya sebagai Pj Walikota Lhokseumawe

“Kami sangat mengapresiasi capaian pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemkab Jembrana saat ini. Untuk itu kami ingin belajar bagaimana gambaran dan konsep pengolahan sampah yang dilakukan guna mengurangi volume sampah yang ada di Kota Lhokseumawe” ungkapnya

Baca Juga:  Mendagri Buka Rakernas TP-PKK, Penanganan Covid-19 Prioritas

Menurutnya, sampah-sampah domestik yang sebenarnya dihasilkan saat ini di wilayah Kota Lhokseumawe seharusnya bisa dikelola dengan baik bahkan menjadi sumber penghasilan masyarakat atau pendapatan gampong.

“Kalau kita mau bergerak, semua sampah rumah tangga itu bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, pakan ternak, bahan kerajinan dan lain-lain. Namun, untuk menjadi nilai ekonomis itu diperlukan terobosan besar,” katanya.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba, SH saat menerima kunjungan mitranya, Pj Walikota Lhokseumawe, mengatakan bahwa sampah merupakan warisan sejak 77 tahun lalu dan selalu menjadi ancaman daerah dan nasional.  “Untuk menjadi daerah bersih, diperlukan keterlibatan banyak pihak untuk penanganannya,” ujar Tamba.

“Pemkab Jembrana dibantu oleh berbagai lembaga swadaya masyarakat untuk pengurangan volume sampah yang ada. Karena memang dibutuhkan motivasi dan dukungan keuangan yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini. Kami selalu komit dari awal hingga saat ini,” tegasnya.

Dikatakan, salah satu yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Jembrana yaitu dengan penetapan pararem (aturan adat) yang mengatur hak dan kewajiban krama dalam upaya menjaga kelestarian dan lingkungan oleh desa adat.

“Sanksi adat terkait pelanggaran seperti buang sampah sembarangan itu tinggi. Sehingga saat ini kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan mulai terlihat ” tambahnya.

Usai penyambutan oleh Bupati Jembrana, Walikota Imran dan rombongan ditemani oleh Kadis LH Dewa Gede Ary Candra Wisnami, SSTP, M.Si berkunjung ke Tempat Pengelohan Sampah Terpadu (TPST) Jembrana untuk melihat secara langsung bagaimana kegiatan pengumpulan sampah yang dilakukan, pemilahan sampah, penggunaan dan pendauran ulang, pengolahan hingga pemrosesan akhir sampah.

Selain itu, Imran dan rombongan disambut oleh kepala Desa Yeh Sumbul, I Putu Gede Diantariksa untuk berbagi mengenai upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa dalam pengelolan sampah seperti sosialisasi memilah sampah secara mandiri oleh tiap keluarga, pembuatan peraturan desa terkait dengan penanganan sampah hingga pemberdayaan masyarakat melalui budidaya maggot.(adv)

Penulis : Yuswardi

Berita Terkini

Haba Nanggroe