JAKARTA | ACEHHERALD — PT Pertamina (Persero) telah mengkhawatirkan lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, yang berdekatan dengan pemukiman warga sejak 2016.
Direktur Pemasaran Pertamina saat itu, Ahmad Bambang, mengatakan, lokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga membuat depo Plumpang kesulitan memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) terutama menjelang Lebaran 2016.
Maka dari itu, Ahmad menyatakan, depo Plumpang membutuhkan zona aman (buffer zone) yang lebih memadai agar operasional berjalan dengan kondusif.
Permintaan itu pun sudah sempat disampaikan ke direktur utama Pertamina kala itu, Dwi Soetjipto.
“Plumpang ada isu, kami minta tolong, kami ingin lahan bebas. Pak Dwi juga sudah koordinasi ke pemda (DKI). Posisi kami berat nanti di malam lebaran, tahun baru pasti melek karena kembang api,” ungkap Ahmad saat memaparkan kondisi stok BBM jelang Lebaran 2016 di TBBM Plumpang, dikutip dari detikcom.
Lebih lanjut, Ahmad menyebut, isu pembebasan lahan guna memperluas buffer zone sudah terjadi sebelum 2016 dan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta untuk menemukan solusinya. Sebanyak 10 perusahaan juga sudah ikut tender, termasuk PT Jakpro.
“Akhirnya yang menang Duta Graha yang sanggup bebaskan itu. Mereka menyediakan lokasi yang digusur ini, sekitar lima kilometer (km) dari sini. Tapi ini masih pembicaraan dengan pemda,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat itu Sudirman Said, mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar area di sekeliling depot yang perlu ditambah buffer zone dapat segera dibebaskan lahannya. Pemukiman warga yang dekat dengan depo dinilai terlalu bahaya.
“Depot ini kan lingkungan yang berbahaya. Karena kalau pemukiman terlalu dekat, risikonya tinggi. Nanti kita dorong lah bagaimana lahan sekeliling itu bisa dibebaskan. Kemudian punya sabuk pengaman,” ujarnya.
Kebakaran hebat melanda depo Pertamina di wilayah Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3). Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.20 WIB.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan, objek kebakaran tersebut adalah pipa bensin.
Berdasarkan kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi. “Ada bau bensin yang santer sebelum kejadian saat gue melintas,” kata Pandi Ahmad warga Koja, Jakarta Utara, mengutip Antara.
Hingga saat ini, sebanyak 17 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Sementara 50 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.
Sebanyak 1.085 warga juga harus mengungsi akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang tersebut. Sementara itu, sebanyak 8 orang dilaporkan hilang usai kebakaran.
Jokowi Minta Erick Thohir Utamakan Korban Kebakaran
Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir memprioritaskan korban kebakaran depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara.
Jokowi telah memberi perintah langsung kepada Erick. Ia juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ikut turun tangan.
“Presiden telah memberikan arahan kepada Kapolri, Menteri BUMN, dan Gubernur DKI Jakarta. Intinya Presiden minta untuk mengutamakan evakuasi korban dan penanganan warga terdampak,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/3).
Bey mengatakan Jokowi belum akan mengunjungi lokasi kebakaran hari ini. Ia meminta Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk mengunjungi lokasi kejadian dan korban.
Sumber: CNN Indonesia