
FOTO : ANTARA
BLANGPIDIE │ ACEH HERALD
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim meninjau kemajuan pengembangbiakkan pisang lewat kultur jaringan pada laboratorium Dinas Pertanian di Desa Padang Meurante, Kecamatan Susoh. “Meski masih terseok-seok, laboratorium ini siap memproduksi bibit pisang komersial untuk masyarakat petani di Kabupaten Abdya ke depan,” ujar Akmal di Blangpidie, Jumat (1/5/2020).
Menurut Akmal laboratorium kultur jaringan yang berada pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Abdya merupakan yang pertama di pantai barat-selatan Aceh. “Meski kami lambat, laboratorium ini merupakan yang pertama di barat-selatan Aceh. Laboratorium ini kami persiapkan untuk mendukung upaya kecukupan benih pisang komersial di Kabupaten Abdya,” katanya.
Kabid Perbenihan dan Pembibitan Dinas Pertanian Abdya, Hendriyadi dikompirmasi menjelaskan, laboratorium Abdya saat ini tengah mengembangbiakkan tiga jenis pisang melalui kultur jaringan. “Adapun tiga jenis pisang yang dibiakkan melalui kultur jaringan ini, yakni pisang kepok tanjung, pisang barangan merah dan cavendis,” kata Hendri.
Ia menjelaskan, ketiga jenis pisang yang tengah dikembangbiakkan oleh petugas pertanian tersebut merupakan sebuah harapan untuk menjadi sumber benih pisang untuk di komersil di Kabupaten Abdya.
“Kalau bahannya (Eksplan) pisang yang diperbanyak melalui kultur jaringan ini berasal dari Balai Penelitian Buah Tropika (balitbu) Padang, Sumatera Barat, dan ada juga dari Bogor, Jawa Barat,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan proses pengembangbiakkan pisang lewat kultur jaringan tersebut dimulai sejak 2019 lalu. Ditargetkan pada 2020 bisa menghasilkan 10 ribu tunas dari beberapa eksplan.
“Satu eksplan ini bisa menghasilkan 300 tunas pisang untuk di budidayakan. Prosesnya lama sedikit dari ekspan ke polibet membutuhkan waktu 10-12 bulan baru bisa dipindahkan kelapangan,” ucapnya.
Meskipun lama, lanjut dia, petugas Dinas Pertanian Abdya telah berhasil mengembangbiakkan pisang dengan sistim kultur jaringan tersebut. Ratusan tunas pisang sekarang telah dipindahkan ke polibet untuk selanjutnya dibudidayakan dilapangan atau dikomersil ke masyarakat.
“Jadi, semua bibit pisang yang dikeluarkan nanti dipasang lebel. Kita memiliki pohon induk guna persiapkan untuk mendukung upaya kecukupan benih pisang komersial di Kabupaten Abdya kedepan,” ujarnya (*)
SUMBER : ANTARANEWS