
PERLAHAN kapal penumpang berbobot 1300 DWT itu bergerak menjauhi bibir dermaga Calang. Tangan kokoh Gubernur Nova Iriansyah secara perlahan pula melepas inchi demi inchi tambang kapal warna putih di tanganya, hingga tali itu terhela ke dalam laut sebelum dinaikkan ke dalam kapal oleh ABK (anak buah kapal).
Lalu kapal bergerak mmbelah lautan lepas meninggalkan dermaga Calang yang masih terlihat hiruk pikuk para pengantar.
Itulah prosesi akhir dari penglepasan keberangkatan perdana KMP Aceh Hebat 1 yang dilakukan langsung oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Selasa (09/03/2021) petang tadi. Ya..KMP Aceh Hebat 1 resmi melayani jasa angkutan barang dan penumpang dari dan ke Sinabang, dengan rute daratan di Calang, Aceh Jaya.
Mulailah babak baru dari sengkarut layanan penyeberangan daratan Aceh ke Pulau Simeulu yang kadang sering membuat miris, karena kondisi prasarana yang jauh dari memadai, konon lagi nyaman. “Alhamdulillah, kami telah menanti ini sejak lama. Semoga berakhir era kelam transportasi laut menuju Simeulu,” kata Wati seoran penumpang dalam pelayaran perdana, KMP Aceh Hebat, petang tadi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue, Mulyawan Rohas, juga menjadi salah seorang penumpang yang ikut dalam rombongan penyeberangan perdana Kapal Motor Penumpang (KMP) Aceh Hebat 1 itu. “Atas nama pribadi dan masyarakat Simeulue, Saya berterimakasih kepada Pemerintah Aceh yang telah membantu penyediaan transportasi laut untuk berlayar ke Pulau Simeulue.
Ini sangat membantu mengurai antrian kendaraan yang mau ke Simeulue dan sebaliknya,” kata Mul Rohas,demikian ia sering disapa.
Selama ini, kata Mul Rohas, antrian kendaraan yang hendak ke Simeulue atau kembali dari Simeulue harus antri dua hingga tiga hari. Kehadiran KMP Aceh Hebat diharapkan mampu menepis mimpi buruk soal antrian yang kadang berujung dengan perang mulut dan kontak fisik. Karena masyarakat kehilangan control diri saat antri yang nyaris tak berujung. “Semoga Aceh Hebat menjadi solusi untuk kami anak anak pulau. Hingga tak lagi bersitegang di pelabuhan penyeberangan.”
Pemberangkatan perdana KMP Aceh Hebat 1 ke Pelabuhan Kolok, Pulau Simeulue mendapatkan antusiasme yang tinggi dari penumpang. Kapten kapal mengatakan, lebih dari 60 persen manifest kapal yang berangkat dari Pelabuhan Calang itu terisi.
Senada dengan kapten kapal, Nova mengatakan antusiasme masyarakat untuk menggunakan transportasi milik masyarakat Aceh itu terbilang tinggi. Di mana, saat pandemi saja, lebih dari 60 persen kapasitas kapal terisi. Bahkan kendaraan yang terisi di dek bawah juga hampir penuh.
“Dengan publikasi dan sosialisasi kawan-kawan (wartawan), orang sudah mengenal rute penyeberangan ini. Saat covid berlalu, mudah-mudahan bisa 100 persen,” kata Nova.
Nova berpesan, ASDP sebagai operator yang mengoperasikan kapal tersebut bisa merawat kapal dengan baik. Kepada penumpang, Nova berpesan untuk selalu disiplin, khususnya tidak membuang sampah sembarangan di kapal.
KMP Aceh Hebat 1, memang didesain untuk pelayaran jarak jauh. Di mana tersedia tempat tidur bagi penumpang. Dengan demikian masyarakat yang memanfaatkan pelayaran ke sana menjadi nyaman.
Nova berharap para penumpang bisa nyaman selama perjalanan. “Sama-sama berdoa semoga pelayaran ini berjalan lancar,” kata dia.
ASDP selalu operator kapal mematok tarif Rp.45 ribu hingga Rp.76 ribu per penumpang. Sementara kendaraan bervariasi, mulai dari Rp.42 ribu (sepeda motor), dan kendaraan golongan VIII (kendaraan bermotor berupa Mobil barang/truk tronton/tangki, kendaraan alat berat dan kereta penarik berikut gandengan dengan ukuran lebih dari 12 meter) dikenakan tarif Rp.6.449.000
Sebelumnya Kapal Ferry KMP Aceh Hebat 1 telah melakukan uji sandar ke Pelabuhan Kolok Sinabang pada awal Februari lalu. Saat itu, Gubernur ikut langsung perjalanan selama 12 jam tersebut.
Kapal Aceh Hebat 1 ini merupakan satu dari tiga kapal Ferry Ro-Ro yang dipesan dari tiga galangan berbeda sejak Oktober 2019 lalu. Dan kapal ini merupakan yang terbesar, karena jarak tempuhnya juga jauh.
Ada beberapa keistimewaan yang disebut dimiliki Kapal Ferry Aceh Hebat 1 ini. Selain ukurannya yang besar— panjang 70 meter dan lebar 15 meter—fasilitasnya juga cukup lengkap sehingga mampu menghadirkan sarana transportasi laut yang nyaman bagi masyarakat. Kapal itu juga disebut mampu mengangkut 250 penumpang dan 33 unit kendaraan campuran.
Keberadaan Aceh Hebat 1 setidaknya menjadi jawaban atas keprihatinan warga Bumi Ate Fulawan (Simeulue) terhadap fasilitas transportasi penyeberangan laut yang mereka manfaatkan selama ini.