Wakil Walikota: Baitul Mal Harus Transparan

LHOKSEUMAWE I ACEHHERALD.com – Sebanyak 2.973 masyarakat fakir dan miskin dari 68 desa dalam empat kecamatan di wilayah Kota Lhokseumawe, menerima zakat dari Baitul Mal, Rabu (06/05/2020), dengan total dana zakat yang diserahkan mencapai Rp 4,8 M.
Penyaluran zakat secara simbolis diserahkan oleh Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad, Ketua DPRK Ismail A Manaf, Kapolres Lhokseumawe, Dandim Aceh Utara, Ketua MPU Lhokseumawe, Tgk Syuib (ketua Baitul Mal), Tgk M Saleh Yatim (anggota), Tgk Muhammad Isa (anggota), Amri SSos MSM (Sekretaris Baitul Mal), dan Tgk Fakrurrazi dari Islamic Center.
Tgk Syuib mengatakan, dana zakat yang terkumpul hingga tanggal 31 Desember 2020 Rp 5,7 miliar. Dana bersumber dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Lhokseumawe, pedagang, perusahaan-perusahaan, klinik, pertokoan dan sebagainya.
Dia menambahkan, meskipun dana zakat yang terkumpul mencapai angka Rp 5 M lebih, tetapi yang disalurkan kepada yang berhak Rp 4,8 M. Sisanya sekitar 868.939.417 akan disalurkan pada penyaluran berikutnya sekitar bulan November 2020. Selain dana zakat, pada Baitul Mal Kota Lhokseumawe juga terdapat dana infak yang belum disalurkan. sebesar Rp. 1.859.124.300,- (satu milyar delapan ratus lima puluh sembilan juta seratus dua puluh empat ribu tiga ratus rupiah). “Dana infak tersebut juga Insya Allah akan disalurkandalam tahun ini setelah penyaluran dana zakat dilaksanakan.
Sesuai amanat Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal, dana infak tersebut nantinya akan disalurkan dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat baik dalam bentuk investasi maupun dalam bentuk modal dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat khususnya umat muslim,” katanya.
Dana zakat yang disalurkan ujar Tgk Syuib, berdasarkan asnaf zakat sesuai dengan tuntunan Alquran dan Hadits serta sudah disahkan dengan Keputusan Dewan Pengawas Baitul Mal Kota Lhokseumawe. Rinciannya ujar Tgk Syuib, untuk senif fakir disalurkan dalam bentuk bantuan dana tunai konsumtif sebanyak 30 orang dalam setiap gampong yaitu 68 gampong dengan total 2040 orang mustahik. Masing-masing mustahik nantinya mendapatkan dana zakat sebesar Rp 700.000 dengan total jumlah dana adalah sebesar Rp 1.428.000.000.
Untuk senif miskin disalurkan dalam bentuk bantuan dana untuk renovasi rumah kaum dhuafa dan bantuan dana untuk pengembangan usaha, untuk renovasi rumah sebanyak 72 orang mustahik yang masing-masing mustahik nantinya mendapakan dana zakat sebesar Rp. 10.000.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 720.000.000,-.
Untuk pengembangan usaha sebanyak 340 orang mustahik yang masing-masing mustahik mendapatkan dana zakat sebesar Rp. 4.000.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 1.360.000.000.
Untuk senif muallaf disalurkan dalam bentuk bantuan dana tunai konsumtif, sebanyak 6 orang muallaf yang masing-masing mendapatkan dana zakat sebesar Rp. 4.000.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 24.000.000. Untuk senif gharimin disalurkan dalam bentuk bantuan dana untuk pelunasan hutang, sebanyak 8 orang mustahik yang masing-masing mendapatkan dana zakat sebesar Rp. 5.000.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 40.000.000,-.
Begitupun untuk senif fisabilillah ujar Tgk Syuib, disalurkan dalam bentuk bantuan dana untuk khadim masjid, bantuan dana untuk balai pengajian dan bantuan dana untuk majelis taklim. Untuk khadim masjid sebanyak 92 khadim dari seluruh masjid yang ada di Kota Lhokseumawe yang masing-masing mendapatkan dana zakat sebesar Rp.1.700.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 156.400.000,-. Untuk balai pengajian sebanyak 16 balai pengajian yang masing-masing mendapatkan dana zakat sebesar Rp. 8.000.000 dengan total jumlah dana sebesar Rp.128.000.000,-. Dan untuk majelis taklim sebanyak 13 majelis yang masing-masing mendapatkan dana zakat sebesar Rp.5.000.000 dengan total jumlah dana sebesar Rp. 65.000.000.
Ia menambahkan, untuk senif ibnu sabil disalurkan dalam bentuk bantuan beasiswa santri dan bantuan dana untuk pembelian kitab. Untuk bantuan beasiswa santri sebanyak 266 orang dan masing-masing mendapatkan Rp. 1000.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 266.000.000. Kemudian untuk bantuan dana untuk pembelian kitab sebanyak 15 orang mustahik yang masing-masing mendapatkan Rp. 4.500.000,- dengan total jumlah dana sebesar Rp. 67.500.000.
Adapun mekanisme perekrutan calon mustahik adalah melalui pendataan langsung ke setiap gampong dengan melibatkan keuchik, imum gampong dan kepala dusun, penyampaian langsung oleh Ketua Baitul Mal Gampong dan melalui pengajuan proposal langsung oleh masyarakat ke Baitul Mal Kota.
Garap Zakat dari Perusahaan
Sementara itu, Wakil Walikota Lhokseumawe H Yusuf Muhammad memberi penghargaan atas kerja komisioner dan seluruh perangkat di baitul mal. Ia meminta baitul mal untuk menggenjot penerimaan zakat dari para pedagang, dunia usaha. Banyak potensi zakat yang belum digarap dan ini perlu kerja serius, katanya.
Ia berharap Baitul Mal transparan dalam mengelola dana publik. Jumlah penerima harus diumumkan ke publik, karena keterbukaan adalah suatu keharusan. “Sekarang sudah transparan,” katanya.
Begitupun ia meminta program yang dijalankan baitul mal dalam hal pemberian modal usaha menjadi contoh dalam hal pemerdayaan masyarakat. Harapan yang diinginkan dalam program ini adalah berkurangnya kemiskinan di Lhokseumawe.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf. Kerja para komisioner baitul mal dan seluruh perangkat yang ada didalamnya harus terus dipacu untuk menggali sumber zakat.
Penulis : Yuswardi / Lhokseumawe, Aceh Utara