
Acehherald.com — Perkembangan teknologi digital juga memberikan efek kepada dunia perdagangan. Baik untuk berbelanja ataupun melakukan transaksi semakin mudah dilakukan. Namun beberapa kali kasus pembobolan yang terjadi membuat kita was-was untuk melakukan transaksi.
Kasus pembobolan gojek dan tokopedia yang terbaru membuat masyarakat pengguna menjadi was-was. Apakah belanja di e-commerce akan lebih aman? Karena pencurian yang terjadi bisa langsung menuju data keuangan kita di perbankan.
Pengamat keamanan siber Pratama Persadha dari Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia (CISSReC) memberikan beberapa tips yang harus diperhatikan, agar transaksi dunia maya dapat berlangsung aman.
“Transaksi bisa dilakukan seperti biasa, namun minimal ganti password dan bikin password berbeda di setiap platform. Karena bila password email dan Tokopedia sama, kemungkinan terburuk email kita diambil alih dan semua akun-akun kita lumpuh, baik media sosial maupun marketplace,” terang Pratama dalam keterangannya di laman Uzone.id, Senin (04/05/2020).
Pratama kemudian membeberkan deretan langkah aman yang dapat diterapkan oleh pengguna e-commerce agar akun dan proses transaksi tetap aman.
Mengganti password secara berkala. Menggunakan pasword yang sama dalam waktu lama membuka peluang para hacker untuk membobol. Diketahui banyak aplikasi “pembajak pasword” yang sering disebut “Brute Force Attack”. Aplikasi ini menyerang berdasarkan daftar list atau menggunakan logaritma yang bisa berjalan independen. Bisa memakan waktu singkat dalam hitungan detik hingga bulanan dan tahunan.
Menggunakan dompet digital atau e-money. Dengan memakai fasilitas ini, kita memutuskan matarantai transaksi perbankan dengan tempat transaksi dilakukan. Jika terjadi kebobolan, kerugian dapat diminimalisir,
Gunakan verifikasi dua langkah atau Two-factor Authentication (2FA). Ini ibarat menggunakan pin tambahan dalam setiap transaksi. Untuk dunia digital, google memiliki aplikasi yang dapat terhubung dengan beragam fungsi ecomerce.
Jangan pakai WiFi Publik atau gratisan. Menggunakan wifi publik, akan membuat gadget kita terbaca secara digital yang sering dikenal dengan Ip address. Bagi kalangan hacker, ini sudah cukup untuk masuk kedalam sistem, dan mencuri data-data didalamnya.
Biasakan bertanya tentang stok barang. Dalam beberapa kasus, pembeli sering merasa tertipu dengan barang yang dikirimkan, ternyata berbeda dengan yang dipesan. Selain itu, proses refund yang memakan waktu, sering menjadi permasalahan.
Lihat reputasi toko online. lakukan riset kecil dengan memanfaatkan faslitias google search terhadap toko yang bersangkutan, Ini bisa mengurangi peluang anda tertipu.
Pasang antivirus yang terbaru agar terhindar dari malware. Malware terkadang merupakan sejenis program yang membuka akses gadget kita kepada para hacker. Dalam kasus-kasus besar, terkadang melibatkan perang digital antar dua negara.
Gunakan password yang berbeda untuk setiap akun, termasuk e-commerce dan media sosial. Termasuk menggunakan data-data pribadi sebagai pasword. Misalkan tanggal lahir dan sebagainya.
Jangan sembarang mengklik link mencurigakan, bisa jadi itu phising. Phising merupakan link yang mengarahkan kita ke halaman tertentu. Biasanya berupa permintaan untuk mereset pasword dengan alamat web yang berbeda dengan alamat seharusnya. (dbs)