JAKARTA | ACEHHERALD – Amerika Serikat (AS) memblokir TikTok dari HP pegawai pemerintahan. Pasalnya, media sosial China tersebut dianggap bisa membahayakan keamanan nasional.
Bukan cuma AS yang khawatir, ternyata negara-negara Eropa juga punya kecemasan yang sama. Komisi Eropa resmi memblokir TikTok dari perangkat kerja pemerintah, baik itu HP maupun tablet.
“Langkah ini untuk melindungi anggota komisi dari ancaman kejahatan siber dan aksi-aksi lain yang memicu serangan siber di lingkungan pemerintah,” kata juru bicara Komisi Eropa melalui keterangan resmi, dikutip dari TheRegister, Jumat (24/2/2023).
Bukan cuma di perangkat kerja saja, tetapi TikTok juga dilarang dipakai di perangkat pribadi PNS jika di dalamnya ada aplikasi pemerintah.
Selain Uni Eropa, beberapa negara lain sudah lebih dulu memblokir TikTok di lingkungan pemerintahan. Selain AS, Taiwan dan India juga menggelar kebijakan serupa.
Kecemasan utama negara-negara ini bersumber dari kecurigaan bahwa TikTok merupakan mata-mata pemerintah China. Apalagi, TikTok dikenal kurang transparan soal algoritma layanannya.
Untuk itu, baru-baru ini TikTok meluncurkan API yang memungkinkan tim peneliti kredibel di AS untuk mengakses data penggunanya. Hal ini dilakukan untuk mendapat kepercayaan AS.
TikTok belum buka suara soal pemblokiran layanannya di Uni Eropa. Namun, beberapa saat lalu TikTok mengomentari kecurigaan negara-negara di dunia atas keamanan layanannya.
“Kami berkomitmen kuat untuk menjaga privasi pengguna. Kami akan melakukan berbagai upaya untuk memastikan keamanan di layanan kami,” kata juru bicara TikTok melalui keterangan resminya.
Kanada ikut curigai TikTok
Di saat bersamaan, saat ini pemerintah Kanada juga tengah melakukan investigasi soal keamanan layanan TikTok. Selain soal keamanan informasi pribadi pengguna, pemerintah Kanada ingin memastikan apakah konten di TikTok aman dikonsumsi anak muda.
“Investigasi kami akan fokus pada keamanan TikTok bagi pengguna remaja,” kata perwakilan pemerintah Kanada, dikutip dari YahooFinance.
Menanggapi hal ini, TikTok mengatakan terbuka dengan investigasi dari pemerintah Kanada. Layanan China itu optimis bahwa layanannya tak akan membahayakan generasi muda yang merupakan pasar terbesarnya.
“Privasi dan keamanan komunitas TikTok, terutama untuk kalangan anak muda, adalah prioritas utama kami. Kami akan terus menjaga kepercayaaan para kreator Kanada untuk berkarya dan menikmati konten di platform kami,” kata juru bicara TikTok.
Sumber: CNBC Indonesia