
BANDA ACEH I ACEH HERALD.com
Yayasan Pionir Nusantara, Banda Aceh, menyerahkan zakat lebih dari Rp 700 juta kepada sejumlah mustahik dan lembaga yang berhak lainnya seperti untuk modal usaha, panitia pembangunan masjid, dan lembaga pengajian.
Bendahara Yayasan Pionir Nusantara, Zakarya A Gani ST mengatakan penyerahan bantuan, selain untuk 20 orang anak yatim Geuce Iniem, juga bantuan modal usaha produktif Rp 100 juta dalam rangka memperkuat Bazis Gampong Geuce Iniem, Banda Aceh.
Selain itu, Zakarya menyebutkan bantuan juga diberikan kepada panitia pembangunan Kubah Masjid Baitul A’la Kemukiman Suwiek Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie Rp 500 juta, Bantuan Furniture (60 set kursi dan meja belajar) untuk SMAN 1 Kaway XVI Aceh Barat senilai Rp 90 juta, dan bantuan untuk honor guru pada Dayah Ma’had Qaryatul Quran Yayasan Teungku Hanafiah Teureubue Gampong Rapana Kecamatan Mutiara, Pidie Rp 10 juta.
Hadir pada acara yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Dr Anas M Adam MPd, juga tampak Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman SE AK, Plt Kepala Dinas Perindag Aceh, Muslim Yakob MPd, mantan Wakil Ketua DPRA Drs Sulaiman Abda MSi, Wakil Rektor Unida Drs Bustamam Ali MPd, dan Imum Chik Masjid Raya Baiturrahman Dr Azman Ismail, MA.

Sedangkan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan perjuangannya dalam menegak kejayaan Islam disampaikan Dr Mufakir Muhammad, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh.
Dalam ceramah singkat itu, Dr Tgk Mufakir Muhammad juga memberikan pencerahan tentang wajib zakat bagi umat Islam, mulai dari kisah-kisah para sahabat nabi seperti Abdullah bin Aufa di Madinah, juga pelaku pengusaha dan masyarakat Aceh di Jakarta yang menghimpun zakat lewat Bazis Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta.
Lebih jauh disebutkan menunaikan zakat bagi umat Islam, tidak hanya untuk membersihkan harta, tapi juga untuk membuat muzakki (pembayar zakat) akan lebih tenang hidup dan bisnisnya. “Apa yang dilakukan Yayasan Pionir Nusantara, Pak Zakarya dan teman-teman hendaknya menjadi contoh bagi pengusaha lainnya di Aceh,” tegas Mufakir Muhammad.
Dikatakan, pembukaan yang dilakukan BAZIS Gampong Geuce Iniem dalam mengelola zakat umat juga dinilai sangat bagus dan transparan. “Akibat transparannya pengelolaan dana zakat yang disalurkan Yayasan Pionir Nusantara tahun 2019 lalu, kini BAZIS Geuce Iniem kembali disuntik modal oleh yayasan yang sama,” kata tenaga pengajar di UIN Ar-Raniry tersebut.
Dia berharap apa yang dilakukan Zakarya dan BAZIS Gampong Geuce Iniem ini bisa dicontoh oleh pengusaha muslim lainnya di Tanah Rencong. “Apa yang dilakukan Zakarya, pak Anas M Adam dan kawan-kawan patut diberi apresiasi,” uajrnya.