Bisnis Baru itu Bukan Lagi Udeung Wat, Tapi Vaname

Pemerintah Kota Lhokseumawe kini menggalakkan petani tambak di wilayahnya untuk mengembangkan bisnis baru di sektor pertanian tambak. Bukan udeung wat yang pernah menghasilkan jutawan baru di Aceh. Tapi udang vaname yang dikenal sebagai Litopenaeus vannamei. Meski kebutuhan udeung wat bagi masyarakat Aceh dinilai masih besar karena udang jenis tiger itu sangat diminati masyarakat Tanah Rencong. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Wakil Walikota Lhokseumawe, H Yusuf Muhammad SE MSM berbaur bersama patani tambak udang vaname di Desa Uteun Bayi

Pemerintah Kota Lhokseumawe kini menggalakkan petani tambak di wilayahnya untuk mengembangkan bisnis baru di sektor pertanian tambak. Bukan udeung wat yang pernah menghasilkan jutawan baru di Aceh. Tapi udang vaname yang dikenal sebagai Litopenaeus vannamei.

Meski kebutuhan udeung wat bagi masyarakat Aceh dinilai masih besar karena udang jenis tiger itu sangat diminati masyarakat Tanah Rencong. Tapi, karena proses pemeliharaan lebih mudah dan produksinya lebih lebih menjanjikan dalam mengembangkan vanname, maka petambak Kota Lhokseumawe ramai-ramai kini petani beralih ke udang putih jenih baru tersebut.

Fokus untuk pengembangan usaha udang vaname (litopenaeus vannamei) bagi petani terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe. Ini tidak berlebihan. Karena pengembangan dan bisnis udang tersebut begitu menggiurkan.

Wakil Walikota Lhokseumawe H Yusuf Muhammad SE MSM pun saat turun ke lapangan ikut memberi motivasi dan teknis pengembangan usaha tersebut kepada petani tambak untuk terus mengembangkan bisnis udang vaname tersebut.

Politisi Partai Aceh tersebut tak segan-segan untuk bersama petani terjun ke tambak rakyat di pesisir Kota Lhokseumawe. Wawalkot melihat secara dekat pengembangan petani tambak.

Yusuf Muhammad secara pribadi turun desa-desa nelayan untuk berbincang-bincang dengan kelompok usaha udang vaname serta memberikan pendampingan di Uteun Bayi Kota Lhokseumawe.

Petani tambak saat mendapatkan pendampingan dari Pemko Lhokseumawe

Udang vaname, kini  merupakan salah satu varietas unggul yang paling banyak diminati oleh petambak di Aceh, bukan hanya Kota Lhokseumawe. Tapi, juga hampir di seluruh Aceh.

Kenapa petani petambak Lhokseumawe memilih varietas udang vaname dan Pemko Lhokseumawe mendukungnya. Karena varietas ini memiliki beberapa keunggulan di bandingkan dengan varietas udang lainnya, antara lain, ya udang putih ini pertumbuhannya lebih cepat dibanding udang putih lokal dan udeung reukieh, apalagi dengan udeung wat. Udang vaname hanya membutuhkan masa pemeliharaan antara 90 – 100 hari atau sekitar 3 bulan.

Baca Juga:  Yusuf Muhammad: Susun Program Pembangunan Sesuai R PJM

Di samping itu, juga daya tahun hidup/survival rate (SR) vaname juga tinggi, dan udang ini juga lebih adaptif/tahan terhadap kondisi lingkungan, dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Namun, meski memiliki daya tahan hidup dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, harus diakui cara pengembangan vaname juga ada aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk bisa menghasilkan udang yang maksimal maksimal.

Menyangkut cara budidaya udang vaname ini ada 4 cara yang dapat dilakukan petani, Yaitu; pengeringan tambak, pembajakan tambak, mengembalikan pH tanah, dan persiapan tambak.

Bagi Kota Lhokseumawe yang sebagian wilayahnya dikelilingi laut dan sebagian besar adalah kawasan tambak (neuheun), pengembangan bisnis udang vaname sangat menguntungkan.

Bagi petani tambak Lhokseumawe, udang vaname kini bak industri baru yang manjanjikan kehidupan mereka yang selama ini bergulat dan coba bertahan sebagai daerah penghasil gas utama untuk Indonesia.

Pemerintah Kota Lhokseumawe yang kini dipimpin duet Suadi Yahya (Walikota) dan Yusuf Muhammad (Wakil Walikota) memiliki luas daerah daratan Area: 181,1 km² dan selebihnya adalah air payau dan laut lepas selat Malaka.

Kota ini berada persis di tengah-tengah jalur timur Trans Sumatra. Berada di antara Banda Aceh dan Medan. Dulu Kota Lhokseumawe pernah tercatat sebagai ibukota Kabupaten Aceh Utara, dan kini kota ini merupakan jalur vital distribusi dan perdagangan di Aceh.

Menurut hasil sensus tahun 2021, jumlah penduduk kota Lhokseumawe sebanyak 190.903 jiwa dengan kepadatan 1.054 jiwa/km².

Kota Lhokseumawe, berada ketinggian 2-24 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 181,06 km² yang dibagi dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Blang Mangat dengan luas wilayah 56,12 km², Kecamatan Muara Dua luas wilayah 57,80 km², Kecamatan Muara Satu luas wilayah 55,90 km² dan Kecamatan Banda Sakti luas wilayah 11,24 km². Keempat kecamatan ini terdiri dari 9 kemukiman dan 68 desa/gampong.

Baca Juga:  Lewat Bantuan Pemuda India, NASA Menemukan Puing Penjelajah Vikram
Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad memastikan dukungan Pemerintah terhadap kegiatan budidaya udang vaname yang dananya bersumber dari APBK 2021. Ia berharap program ini harus berjalan dengan lancar sehingga dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat nelayan ke depan.

Dalam kunjungan kerja ke daerah pertambakan vaname rakyat, bersama Wakil Walikota Yusuf Muhammad adalah Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe Ir.Mehramsyah, Kabid Budidaya DKPP Susi dan jajaran dinas.(adv)

Berita Terkini

Haba Nanggroe