Banjir dan Longsor Terjang Rumah Penduduk, Masyarakat Weh Ni Doren Terisolasi

REDELONG | ACEH HERALD – Banjir bandang dan longsor terjadi secara berturut di Kampung Weh Ni Doren, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah menyebabkan akses jalan menuju kampung tersebut terputus total dan ratusan masyarakat masih terisolasi. Keadaan ini semakin buruk karena aliran listrik juga terputus total menyebabkan desa terpencil itu dilanda gelap gulita dan jaringan telepone seluler … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Kondisi badan jalan yang porak-poranda akibat longsor di Bener Meriah. FOTO ACEHHERALDCOM/ROBBY

REDELONG | ACEH HERALD – Banjir bandang dan longsor terjadi secara berturut di Kampung Weh Ni Doren, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah menyebabkan akses jalan menuju kampung tersebut terputus total dan ratusan masyarakat masih terisolasi.

Keadaan ini semakin buruk karena aliran listrik juga terputus total menyebabkan desa terpencil itu dilanda gelap gulita dan jaringan telepone seluler juga tidak konek, kata Reje (Kepala Desa) Kampung Weh Ni Doren, Nasaruddin, Senin, (18/1/21).

Kepada Acehherald.com Nas menceritakan kronologis awal terjadinya musibah yang menimpa kampungnya tersebut.

Menurut Nas, hujan deras dengan intensitas tinggi mulai mengguyur kawasannya sekitar Kamis malam hingga Sabtu (16/01), sehingga terjadilah banjir bandang yang diiringi longsor.

Warga bertarung menyeberangkan sepeda motor untuk bisa pulang ke rumah pasca bencana banjir dan longsor yang mendera pedalaman Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah. FOTO ACEHHERALD.COM/ROBBY

Banjir bandang dan longsor tersebut menerjang 8 rumah milik warga setempat, 3 di antaranya rusak parah sehingga 3 KK penghuni rumah tersebut terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka. Sedangkan 5 rumah lainnya dinyatakan dalam kondisi rusak ringan.

Menurut Nasruddin, banjir bandang dan longsor tersebut juga menyebabkan 3 titik badan jalan antara simpang Rusep ke Weh Ni Doren putus total serta 1 jembatan di lintasan tersebut hanyut dibawa air bah.

Pada Minggu pagi, Nasruddin mengaku rombongan bupati dan Dinas Sosial Aceh yang berusaha mengunjungi lokasi kejadian guna menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada warga korban banjir dan longsor tidak bisa mencapai ke lokasi tersebut.

Nasruddin mengatakan pada saat pendataan awal, pihaknya hanya mendapat informasi hanya dua rumah yang rusak parah, sedangkan sisanya belum ada laporan karena jaraknya yang di pinggiran kampung tersebut.

Namun, kemudian ternyata ada delapan rumah yang menjadi korban banjir dan tanah longsor tersebut, di samping 8 rumah mengalami rusak, 12 warga di pedalaman Bener Meriah itu terpaksa diungsikan ke tempat aman.

Baca Juga:  Kapolres Aceh Selatan Pimpin Upacara Pemakaman Aipda Rahmad Fadli

Dikatakan, di samping kerusakan, pada Minggu (18/1/2021) malam, hujan deras belum juga berhenti, sehingga menyebakan jalan lintas Kecamatan Bandar menuju Samar Kilang mengalami longsor berat di 5 titik.

Hal ini telah memperparah kondisi masyarakat Weh Ni Doren yang berjarak tempuh sekitar 30 KM dari pusat kota Bener Meriah, Pondok Baru.

Nasruddin menyebutkan banjir dan longsor pertama yang terjadi Sabtu malam telah membuat longsor di 3 titik dan 1 jembatan hanyut pada lintasan jalan Simpang Rusep menuju Kampung Weh Ni Doren, dan pada hujan yang mengguyur pedalaman Bener Meriah pada Ahad malam telah menambah longsor di 5 titik lainnya di jalan utama lintas Pondok Baru – Samar Kilang.

Akibatnya, tambah Reje Weh Ni Doren, hingga saat ini, masyarakat masih terisolasi karena akses terputus total. “Saya juga belum bisa kembali ke kampung hingga saat ini,” tutur Nas.

Warga Mulai Ketakutan

Berdasarkan hasil komunikasi yang terputus-putus karena signal telepone selular yang terganggu akibat aliran listrik padam total, Nas mengaku kondisi warganya mulai dilanda ketakutan.

Seorang warga berusaha melintasi bekas banjir dan longsor di Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah, Ahad (18/1/2021). FOTO ACEHHERALD.COM/ROBBY

Warga mulai gelisah karena hingga saat ini belum ada satu unit alat beratpun milik yang berusaha membersihkan material longsor di jalan menuju kampung desa tersebut. “Kami kami bukan hanya terisolir, tapi kami juga terpaksa hidup dalam kegelapan malam, karena aliran listrik padam total,” katanya.

“Bedasarkan hasil komunikasi saya dengan Sekdes sore tadi, warga sudah mulai ketakutan karena tidak bisa keluar dari sana, hal ini diperparah oleh putusnya aliran listrik, sehingga keadaan gelap gulita, tidak hanya itu, jaringan telpon juga sangat buruk, bahkan tidak bisa berkomunikasi,” ujar Nas.

Berikut adalah data-data warga yang rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang dan longsor Kampung Weh Ni Doren, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah.

Baca Juga:  Waduk Teupin Meluap, Banjir Rendam Rumah dan Jalan Aceh Utara- Bener Meriah

Rusak Berat :
1. M.Yusup
2. Albirri
3. Afrizal Siregar

Rusak Ringan :
1. Sigit Wahyudi
2. Iswadi
3. Samsul Bahri
4. Supriyadi
5. Salman Parisi

ROBBY
ACEH TENGAH – BENER MERIAH

Berita Terkini

Haba Nanggroe