
BIREUEN | ACEHHERALD.com – Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bireuen, memfasilitasi pemulangan dua jenazah anak buah kapal (ABK) China asal Desa Pante Paku, Kecamatan Jangka, Bireuen, Aceh, Senin (17/8/2020).
Kedua jenazah tersebut adalah Syakban (22) dan Musnan (26), warga Gampong Pante Paku, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Informasi yang diperoleh AcehHerald.com dari berbagai sumber menyebutkan, selama ini mereka bekerja sebagai ABK di kapal ikan China.
Keduanya juga diduga sebagai korban perdagangan manusia. Pasalnya, penyebab meninggalnya dua pemuda asal Jangka Bireuen itu belum diketahui.
Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar yang akrab disapa Ceulangiek kepada AcehHerald.com, Senin (17/8/2020) mengatakan, dua jenazah ABK tersebut dipulangkan dari Batam ke Bandara Kuala Namu Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Dari Bandara Kuala Namu kita jemput dengan dua unit ambulan milik Pemkab Bireuen melalui Dinas Kesehatan tanpa ada biaya apapun” sebut Ceulangiek.
Dikatakan Ceulangiek, sebelumnya dirinya telah duduk bersama bupati dan Dinkes membahas langkah dan upaya penanganan penjemputan atau pemulangan dua jenazah ABK itu.
“Alhamdulillah kita menyahutinya dengan baik, kami melakukan ini atas nama kemanusiaan, apalagi yang musibah keluarga kurang mampu,” tutur Rusyidi Mukhtar.
Hal itu juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr Irwan A Gani. “Alhamdulillah hasil koordinasi Ketua DPRK Bireuen dengan kami dan pak bupati, untuk pemulangan dua jenazah pemuda asal Pante Paku Jangka tidak dipungut biaya apapun,” tegas dr Irwan.
Diterangkan Irwan, memang secara aturan setiap pemulangan jenazah warga Bireuen dari luar daerah tentu dikenakan biaya operasional transportasi dengan mobil ambulance.
Namun mengingat dua jenazah warga Bireuen tersebut tergolong keluarga kurang mampu, sehingga Pemkab Bireuen tidak membembani pemungutan biaya kepada keluarga almarhum kedua jenazah warga Jangka tersebut.
PENULIS : FERIZAL HASAN (BIREUEN)