Yusuf Muhammad Harapkan Blang Crum Jadi Sentra Produksi Jagung

Pemerintah Kota Lhokseumawe jeli melihat peluang, terutama dalam mengembangkan tanaman pertanian yang bisa mendukung upaya peningkatan pendapatan dan penghasilan warganya. Ini ditandai dengan tren yang dilakukan Duet Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dan Wakil Walikota H Yusuf Muhammad. Sejak tahun 2020, Wakil Walikota Lhokseumawe H Yusuf Muhammad langsung mengkampanyekan bahwa jagung salah satu komoditas yang menguntungkan. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Pemko Lhokseumawe jeli melihat peluang. Jagung yang hingga kini masih harus diimport, kini mulai dikembangkan di Lhokseumawe. Wakil Walikota H Yusuf Muhammad terjun langsung memotivasi petani menanam jagung.

Pemerintah Kota Lhokseumawe jeli melihat peluang, terutama dalam mengembangkan tanaman pertanian yang bisa mendukung upaya peningkatan pendapatan dan penghasilan warganya. Ini ditandai dengan tren yang dilakukan Duet Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dan Wakil Walikota H Yusuf Muhammad.

Sejak tahun 2020, Wakil Walikota Lhokseumawe H Yusuf Muhammad langsung mengkampanyekan bahwa jagung salah satu komoditas yang menguntungkan. Secara nasional, Indonesia membutuhkan sedikit 14 juta lebih jagung.

Karena itu apa yang dilakukan Wakil Walikota Lhokseumawe H Yusuf Muhammad, Selasa 14 April 2020, memulai penanaman jagung di lahan seluas sekitar enam hektare di Desa Blang Crum, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe patut diapresiasi.

Jagung Blang Crum itu, memang masih sangat kurang untuk mendukung kebutuhan jagung nasional. Tapi, upaya yang dilakukan Pemko Lhokseumawe akan sangat memberi arti bagi pengurangan impor jagung setiap tahunnya.

Dalam kampanyenya, Wakil Walikota Yusuf Muhammad mengajak warga Lhokseumawe untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di Kecamatan Banda Sakti, Blang Mangat, Muara Dua, dan Muara Satu.

Budidaya Jagung – Foto Demfam

Apa lagi sekarang ada anjuran untuk menjaga jarak duduk 1,5 meter serta tak boleh lama-lama di kedai kopi agar terhindar dari covid 19.

“Saat ini ada larangan untuk menjaga jarak serta perbanyak olahraga untuk ketahanan tubuh dan ketahanan pangan di era covid-19. Mari kita garap lahan agar badan sehat dan menghasilkan di kemudian hari,” katanya.

Menurut Yusuf Muhammad gerakan yang sama untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya juga akan dilakukan di kecamatan Blang Mangat dengan penanaman kelapa Hibrida serta penanaman pisang di Kecamatan Muara Satu.

Secara terpisah, Keuchik Blang Crum, Ismail Puteh mengatakan, luas lahan di desa Blang Crum untuk penanaman Jagung sekitar enam hektare. Pada penanaman perdana hadir kepala dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKPP) Lhokseumawe Muhamamd Rizal, unsur muspika Muara Dua.
Tujuan penanaman jagung ujar Ismail untuk peningktan ketahnan pangan masyarakat Gampong Blang Crum.

Baca Juga:  Gubernur Kukuhkan Pengurus Tim Penggerak PKK Aceh

Bagi Pemko Lhokseumawe, penanaman jagung di Blang Crum itu bukan hanya dilihat dari luas lahan yang diolah. Tapi lebih dari kampanye bahwa lahan kosong, termasuk lahan pekarangan kini bisa dimanfaatkan sebagai potensi ekonomi.

Apa yang dilakukan Pemko Lhokseumawe sejalan dengan harapan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi. Menurut Suwandi, tren kebutuhan jagung nasional terus meningkat untuk berbagai kebutuhan, utamanya untuk pakan ternak, industri pangan, dan konsumsi.

Oleh sebab itu, pemerintah melakukan upaya untuk meningkatkan volume produksi. “Secara umum kondisi saat ini, kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi, dan industri pangan sebesar 14,37 juta ton.

Sedangkan stok akhir jagung Desember 2020 sebesar 1,43 juta ton, dan proyeksi kami stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton.

Mudah-mudahan dengan adanya jagung Blang Crum dan minat warga Lhokseumawe dalam mengembangkan tanaman ini ikut mendukung kebutuhan jagung nasional.(adv)

Berita Terkini

Haba Nanggroe