
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
BANDA ACEH │ ACEH HERALD
“Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat. Wakil rakyat bukan paduan suara, hanya tau nyanyian lagu setuju.” Demikian Iwan Fals.
Penggalan lirik lagu “Wakil Rakyat” itu lah kiranya melekat dari seorang Abdul Rafur. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh itu jauh dari gaya glamour dan parlente bak pejabat. Bahkan, dia sering mengerjakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat biasa.
Di beberapa kegiatan, Rafur sering terlihat memanggul sendiri beras untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Seperti halnya memikul beras yang diperuntukkan membantu warga di Neusu Aceh, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, yang akan melaksanakan pesta beberapa waktu lalu. Bahkan, dia tak menggunakan staf atau kurir untuk memanggul beras sampai kepada masyarakat yang diberikan sumbangan.
Bagi pengusaha muda bidang handphone ini, menjadi dan melakukan pekerjaan seperti masyarakat biasa memanglah khitahnya sebagai manusia. Menurut dia, perbuatan yang dilakukannya tersebut tak lantas menjatuhkan martabatnya sebagai anggota DPRK.
“Wakil rakyat itu kan hanya perpanjangan amanah rakyat. Jadi, wajar saja bila saya juga tak perlu gengsi untuk menangkut beras atau membawa ambulans, demi warga yang membutuhkan,” ujar Rafur.
Tak hanya itu, pemilik rumah makan dan perusahaan es krim tersebut tidak pernah jauh dari berbagai kegiatan sosial. Dalam kesehariannya, Rafur selalu mencoba menyempatkan waktu membantu masyarakat, baik mereka yang melaksanakan pesta, tertimpa musibah, maupun sunat rasul. Meski, di sisi lain, anggota Komisi 2 DPRK Banda Aceh serta Wakil Ketua Fraksi Nasdem-PNA ini sibuk dengan aktivitasnya sebagai anggota dewan yang menjadi wakil rakyat yang telah memilihnya.
Menurut Rafur, kegiatan sosial seperti itu juga menjadi kebiasaan lama dia, jauh sebelum dirinya dipercayakan menjadi anggota DPRK Banda Aceh.(*)