BANDA ACEH I ACEH HERALD – Wakil Koordinator Forum Koordinasi Kepala Daerah Aceh (FKKA), Dr Said Mulyadi SE MSi, secara khusus memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada Achmad Marzuki yang baru dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian sebagai Pj Gubernur Aceh, dalam Sidang Paripurna DPR Aceh, Rabu (06/07/2022). Said berharap Pj Gub baru itu mampu membagi kue pembangunan untuk Aceh secara proporsional. “Kita berharap agar Pak Pj Gubernur—sesuai arahan Mendagri—untuk menghadirkan kesejaheraan untuk seluruh rakyat Aceh. Salah satu jalan untuk itu adalah mendistribusikan kue pembangunan secara proporsonal di seluruh wilayah Aceh,” kata Said Mulyadi yang juga Wakil Bupati Pidie Jaya itu.
Menurut pria yang akrab disapa Waled itu, jika mengacu kepada dana otonomi khusus (Otsus) itu memang ada rumusnya, sesuai kontribusi SDA daerah untuk pendapatan negara. Namun peuang proporsional itu adalah pada dana bantuan dari pusat, termasuk dana APBA itu sendiri. Dengan konsep proporsional tersebut, pembangunan daerah akan lebih mudah dihandel. Karena jika berharap dana dari APBK, rasanya mustahil untuk memenuhi ekspektasi masyarakat. “Kita berharap dana bantuan melalui APBN atau APBA bisa menjadi daya ungkit untuk pembangunan di kabupaten/kota. Dan ini bukan hanya untuk Pidie Jaya, namun juga untuk seluruh kabupaten kota di Aceh.
Waled memberi contoh tentang harapan terbangunnya jalan dua jalur di Pijay antara Luengputu hingga perbatasan Pijay dengan Kabupaten Bireuen, atau sekitar 25 kilometer. Pihak kementerian di Jakarta telah menyatakan setuju, namun mereka meminta agar daerah menyediakan dana ganti rugi. Ketika dilakukan survey awal, dibutuhkan dana sedikitnya Rp 100 miliar untuk ganti rugi. “Bayangkan, seandainya dana itu ditalangi dengan APBK Pijay, maka nyaris sebagian besar anggaran tersedot ke situ, sementara kita juga butuh anggaran untuk sektor lain yang tidak kecil. Jelas ini akan membuat daerah timpang dalam mengelola anggaran pembangunan,” tutur Waled.
Karena itu, Waled sangat berharap agar Pemerintah Aceh melalui Pj Gub Achmad Marzuki, membantu dana untuk pembebasan tersebut, hingga Jalan Nasional di Pidie Jaya akan lebih maksimal digunakan masyarakat dan bisa menjadi salah satu ikon prasarana transportasi di Pidie Jaya.
Perpanjang Otsus
Sementara itu di sisi lain, Said Mulyadi berharap agar Pj Gubernur Aceh yang baru itu dapat membangun kolaborasi dengan semua jajaran, untuk memperjuangkan kepentingan Aceh di masa depan. Dalam kaitan ini adalah perpanjangan Dana Otsus untuk Aceh. Dalam hal ini, menyangkut penurunan prosentase dana Otsus dari pemasukan SDA Aceh, dimana mulai tahun 2024 menjadi hanya 1 persen hingga berakhirnya dana Otsus di tahun 2027. “Kita berharap prosentase Dana Otsus itu tidak direvisi, hingga batas limit waku yang ditentukan. Bahkan kami atas nama FKKA berkeinginan agar Dana Otsus itu dikontinyukan hingga tanpabatas limit, karena daerah Aceh memang butuh stimulus dana tersebut, untuk memperlancar pembangunan yang berkelanjutan, hingga benar benar mewujudkan rakyat Aceh yang sejahtera,” pungkas Waled.