
LOMBOK │ ACEH HERALD
Rekaman CCTV Rumah Sakit Umum (RSU) Praya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghebohkan media sosial. Pada rekaman yang viral sejak Rabu (29/4) malam tersebut, terlihat seorang pasien positif corona virus desease 2019 (Covid-19) berinisial LS, kabur lewat jendela dari rumah sakit tempatnya dirawat.
Hasil CCTV memperlihatkan, pria paruh baya itu melompat ke luar jendela di malam hari. Tempat tidurnya memang berada di samping jendela itu. Usai melompat, LS mengambil barangnya yang telah ia siapkan di atas ranjang.
“Saat diinformasikan terkontaminasi positif, LS kemudian melarikan diri,” ungkap Kepala BPBD NTB, Ahsanul Khali.
Awalnya, LS dikarantina terpusat di Balai Karya dengan status reaktif. Pada Selasa magrib, LS dibawa ke RS setelah keluar hasil swab positif. Namun, tak lama dibawa ke RS, LS kabur dan hendak pulang ke rumahnya di Penuja.
Setelah pasien kabur, petugas medis langsung mencari. Warga Lombok Tengah itu akhirnya ditemukan petugas kesehatan di tengah sawah, setelah waktu subuh.
Ahsanul juga mengirimkan video saat petugas kembali menemukan LS yang kabur itu. Dalam video yang dikirimkan Ahsanul, tampak ada tiga petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap berwarna putih. Mereka berdiri di sekitar ambulans yang berada di areal persawahan.
Para petugas kesehatan tersebut tengah menjemput LS. Sang pasien rupanya bersembunyi di areal persawahan setelah kabur dari rumah sakit.
“Inilah dia, akhirnya kami temukan di tengah sawah dekat di jalur lingkar bypass. Dia dapat kami amankan dan langsung dibawa ke rumah sakit,” kata salah seorang petugas dalam video itu.
LS pun kembali menjalani perawatan di rumah sakit.
Saat melarikan diri dari RSU Praya, LS sempat mampir ke beberapa tempat setelah kabur. Gugus Tugas COVID-19 Lombok Tengah pun menelusuri orang yang pernah kontak langsung dengan LS.
“Semenjak kabur, dia sempat mampir ke beberapa tempat, kerabatnya. Kami sudah tracking ada sekitar 12 orang yang punya kontak. Dia sempat shalat jemaah, dia berencana pulang ke rumah,” kata Tim Surveilans Gugus Tugas COVID-19 Lombok Tengah, Edi Sahroji, saat dihubungi.
Edi mengatakan, saat ini LS masih lanjut isolasi di rumah sakit. Nanti setelah hasil swab kedua menunjukkan hasil negatif, LS bisa pulang.
Dia mengatakan, LS masuk ke dalam klaster Gowa. Dia diketahui memiliki riwayat perjalanan mengikuti ijtima’ ulama di Gowa.
“Kita yang menonjol di Lombok Tengah ini dari klaster Gowa. Dari 17 kasus, 16 kasus dari klaster Gowa. Hanya satu yang klaster luar negeri, dari kapal,” ujar Edi.(*)
SUMBER : */DETIK.COM