Turki Kritik AS Latih Militer Siprus Yunani

ANKARA | ACEH HERALD.com Turki dan Republik Siprus Utara (TRNC) mengkritik Amerika Serikat (AS) karena melakukan pelatihan militer dengan pemerintah Siprus Yunani. Pelatihan tersebut merupakan Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional. “Inisiatif yang tidak memperhatikan keseimbangan antara para pihak tak akan berkontribusi untuk membangun lingkungan yang aman di pulau itu, juga tidak akan membantu menjaga … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Tank tempur Turki saat memasuki wilayah Suriah untuk mengusir ISIS

ANKARA | ACEH HERALD.com

Turki dan Republik Siprus Utara (TRNC) mengkritik Amerika Serikat (AS) karena melakukan pelatihan militer dengan pemerintah Siprus Yunani. Pelatihan tersebut merupakan Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional.

“Inisiatif yang tidak memperhatikan keseimbangan antara para pihak tak akan berkontribusi untuk membangun lingkungan yang aman di pulau itu, juga tidak akan membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di Mediterania Timur,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy dalam sebuah pernyataan, dilansir Daily Sabah.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan terhadap rencana A.S. untuk memasukkan pemerintahan Siprus Yunani dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional untuk tahun 2020. Selama ini Turki menentang Siprus Yunani dan mendukung pendirian TRNC.

“Seperti yang telah kami tekankan berkali-kali sebelumnya, langkah-langkah ini tidak akan berkontribusi untuk menemukan solusi bagi masalah Siprus tetapi malah memperkuat pendekatan pihak Yunani yang tidak kenal kompromi,” kata Aksoy.

Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP), Omer Celik juga mengkritik langkah AS yang melakukan program latihan militer dengan Siprus Yunani. Menurut Celik, hal ini dapat merusak upaya untuk menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.

“Semua langkah yang diambil tanpa mempertimbangkan perlakuan yang sama bagi kedua belah pihak di pulau itu melanggar hukum dan keadilan. Pemerintah Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani tidak akan mendapatkan hasil apa pun dengan mengeluhkan tentang Turki dan TRNC ke negara lain,” kata Celik.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumumkan, AS telah memasukkan pemerintahan Siprus Yunani dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional untuk tahun 2020. Menurutnya, Kementerian Luar Negeri akan menyediakan dana untuk program tersebut namun tergantung pada alokasi di Kongres.

Baca Juga:  Gampong Meunasah Peukan Gelar Sunatan Gratis Bagi Anak Orang Tua Tidak Mampu

“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan hubungan dengan mitra regional utama untuk mempromosikan stabilitas di Mediterania Timur,” ujar Pompeo.

Pompeo mengatakan Kementerian Luar Negeri untuk pertama kalinya akan mendanai pelatihan militer untuk pemerintahan Siprus Yunani sebagai bagian dari hubungan keamanan kami yang terus berkembang. Kerja sama ini akan menjadi bagian dari program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional AS. Program tersebut melatih para perwira asing dan meningkatkan interoperabilitas negara-negara sahabat dengan militer AS.

Sementara itu, Presiden Turki, Erdogan terus memperkuat militernya. Saat ini militer terkuat kesembilan di dunia dengan jumlah 3.200 Tank Perang dan 735 ribu personel.

Kemiliteran Turki menempati posisi ke-9 dari 137 negara berdasarkan versi Global Fire Power, dengan power indeks 0,2089 (0,0000 adalah poin sempurna). Turki, negara dengan populasi 81.257.239 jiwa tersebut memiliki jumlah keanggotaan militer 735 ribu orang dengan personel aktif sebanyak 355 ribu dan 380 ribu personel cadangan.

 

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe