KOTA JANTHO I ACEHHERALD.com – Budaya rasa malu yang telah berkurang akibat digerus oleh kemajuan informasi dan teknologi yang membuat sifat individualistis yang justru menguat, berakibat kepada bergesernya pakem etika kesantunan yang selama ini menjadi dominan dalam berinteraksi secara sosial. “Untuk itu mari kita hidupkan budaya rasa malu, termasuk untuk tidak mempermalukan keluarga dan kaum, hingga bangsa sekalipun.”
Hal itu diungkapkan oleh Ustadz H Masrul Aidi LC MA, dalam tausiyah singkatnya di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Tim Penggerak (TP) PKK Aceh Besar, Selasa (12/11/2024) di Gedung Jantho Sport City (JSC) Kota Jantho. Menurut Ustadz Masrul yang juga pengasuh Pesantren Babul Maghfirah Cot Keueung Aceh Besar itu, budaya rasa malu tersebut juga menjadi spirit untuk terwujudnya disiplin dan peradaban yang maju dari suatu bangsa. “Jepang adalah salah satu contohnya, bagaimana mereka luluh lantak akibat bom Hiroshima dan Nagasaki di perang Dunia ke-2, tapi coba lihat dimana kita dan mereka sekarang. Jepang adalah bangsa yang sangat mengedepankan budaya rasa malu, hingga takut untuk ‘kalah’ dengan bangsa lain, dan kini merekamenjadi salah satu negara terdepan di dunia,” kata Ustadz Masrul sambil menambahkan, rasa malu yang begitu tinggi membuat warga Jepang sering melakukan bushido atau harakiri (bunuh diri) akibat sangat malu, dan itu yang tak boleh ditiru oleh ummat Islam.
Di sisi lain, Ustad Masrul mengingatkan semua pihak untuk membangun jaringan (networking) agar mudah dalam membuat urusan. Dengan kata lain, jaringan yang kuat akan memudahkan kita untuk berkembang, karena mendapatkan dukungan yang luas.
Ustadz Masrul juga kembali mengingatkan agar orang tua mendidik muatan agamis pada anak anaknya sejak dini. “Ajarkan anak anak dengan meuseupeut dan meurukon, mari kita dorong lestarikan kembali tradisi lama itu, agar akhlak generasi penerus negeri ini juga baik. Tuntutlah ilmu dan jangan permalukan keluarga,” tandas Ustadz Masrul yang sesekali menyelipkan joke joke ringan dalam penyampaian tausiyahnya.

Memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, TP PKK Kabupaten Aceh Besar juga mengelar Lomba Idang Meulapeh Khas Aceh Besar serta zikir.
Lomba hidangan Maulid diikuti oleh seluruh TP PKK Kecamatan Se-Aceh Besar dengan mengeluarkan aneka menu khas daerah masing-masing yang dihidangkan sebagai santapan siang bersama, setelah dilakukan penilaian oleh tim penilai.
Sebelum santap siang bersama, diawali dengan Zikir dan Taushiah. Turut hadir Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM bersama unsur Forkopimda, Pj Ketua TP PKK Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM, para Asisten Sekdakab dan Kepala OPD serta para Camat dalam lingkup Pemkab Aceh Besar.
Pj Bupati Iswanto menyatakan rasa syukurnya bisa turut memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW bersama para pengurus TP PKK Se- Aceh Besar dalam nuansa silaturrahmi dan penuh kekeluargaan. “Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi yang bernilai positif oleh masyarakat Aceh dimanapun berada, sehingga patut kita syukuri disamping bertujuan untuk menambah rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, juga memiliki nilai persatuan dan kekeluargaan di dalam pelaksanaannya,” ujar Iswanto.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Aceh Besar Cut Rezky Handayani mengatakan, peringatan Maulid tahun 2024 digelar lebih meriah untuk lebih meningkatkan rasa kekompakan, kekeluargaan dan menambah semangat pengurus TP PKK Se-Aceh Besar dalam menjalankan program kerja PKK ke depan. ” Tentu peringatan Maulid tahun ini lebih meriah, untuk semakin meningkatkan rasa cinta kita kepada Rasulullah, serta dapat menambah semangat kita semua dalam bekerja menjalankan program PKK,” imbuhnya.(**)