JAKARTA | ACEHHERALD – Tercatat sebanyak 154.007 orang mendaftarkan diri mengikuti rekrutmen anggota Polri. Dari jumlah tersebut, 116.737 orang lolos verifikasi.
“116.737 Pendaftar calon taruna, taruni Akpol, Bintara, dan Tamtama yang sudah lolos proses verifikasi dapat melaksanakan tes selanjutnya,” kata Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo, dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023).
Dedi mengatakan kini pendaftaran rekrutmen anggota Polri telah ditutup. Sebanyak 116.737 pendaftar yang lolos verifikasi terdiri dari 101.586 pria dan 15.151 wanita.
“Rekrutmen anggota Polri tahun anggaran 2023 resmi ditutup pada Senin (17/4) kemarin. Antusiasme cukup tinggi,” ucap mantan Kadiv Humas Polri ini.
Dedi lalu menerangkan lebih jauh, jumlah calon taruna Akpol yang lolos verifikasi sebanyak 5.405 orang. Sementara calon taruni 500 orang.
“Sementara untuk mereka yang lolos verifikasi calon Bintara Polisi Tugas Umum (PTU) sebanyak 94.097 orang, dengan rincian 79.672 pria dan 14.425 wanita,” ucap dia.
Sedangkan untuk calon Bintara Brimob yang lolos verifikasi sebanyak 8.308 orang. Seperti diketahui tahun Polri ini tidak membuka kuota untuk calon siswa wanita Bintara Brimob.
Selanjutnya Tamtama Brimob yang lolos verifikasi sebanyak 6.974 orang. Sementara untuk Tamtama Ditpolair sebanyak 374 orang yang lolos dalam pendaftaran kemarin.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menyampaikan penerimaan calon Bintara Polair yang lolos ada 621 orang dan untuk Bintara Kompetensi Khusus Tenaga Kesehatan (Bakomsus Nakes) sebanyak 458 orang (232 pria dan 226 wanita).
Rekrutmen anggota Polri dibuka Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri secara online pada 4 April lalu, dan berakhir kemarin (17/4). Dedi berharap penerimaan anggota Polri tahun ini bisa memberikan kontribusi yang positif yakni untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Jenderal bintang dua ini menegaskan SSDM Polri melaksanakan prinsip Betah (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis) dalam proses rekrutmen anggota. Dengan prinsip tersebut kata Dedi, dalam rekrutmen ini, SSDM Polri melibatkan pengawasan internal, yakni dari Itwasum dan Divisi Propam.
Sementara dari pihak eksternal yaitu Kompolnas, Kemendikbud, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) serta media online nasional.
Dedi menambahkan SSDM Polri juga meluncurkan hotline pengaduan masyarakat (Dumas) terkait proses rekrutmen anggota Polri. Masyarakat yang mengalami, melihat, mendengar dan mengetahui adanya dugaan penyimpangan dalam proses penerimaan calon anggota polisi bisa mengadu ke nomor ponsel 085773760016, yang tersambung langsung dengan aplikasi WhatsApp SSDM Polri.
“Penerimaan terpadu sebagai momentum dan operasi khusus SDM Polri dalam pertarungan meningkatkan public trust,” tandas Irjen Dedi.
Ia juga menambahkan, dalam rekrutmen anggota Polri, SSDM Polri juga menerapkan standar kualitas yang sangat tinggi. Jadi nantinya mereka calon taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama menjadi SDM unggul.
Sumber: detiknews