
MEUREUDU I ACEHHERALD.com –
KEPALA Dinas Pertanian Pangan (Distanpang) Pidie Jaya, drh Muzakkir Muhammad MP meminta kepada Tim pengawas pupuk bersubsidi di wilayah Pijay supaya melengkapi administrasi sebaik mungkin. Tujuannya, jika sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkompeten utamanya adalah badan pemeriksa keuangan (BPK), maka dapat diperlihatkan langsung sebagai bukti.
Muzakkir yang juga Koordinator Tim kepada Acehherald.com, Jumat (18/9/2020) menyebutkan, bahwa jauh-jauh hari sejumlah anggota yang terlibat dalam pengawasan pupuk bersubsidi sudah dibagikan wilayah kerja. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan pantauan ke kios-kios sekaligus bertanggung jawab terhadap kecamatan yang sudah ditunjuk. Karena distribusi pupuk juga perlu diawasi secara ketat,” kata Muzakkir.
Kepada anggota tim pengawas juga selalu diingatkan saat memantau kios penyalur pupuk bersubsidi supaya mengambil dukumen. Antara lain mencatat kondisi atau gambaran realisasi pupuk di kios yang bersangkutan. Baik menjual secara kelompok atau perorangan dikaitkan dengan daftar rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK). Jika ditemui adanya petani yang membeli lebih banyak dari luas garapan, itu patut dipertanyakan. Pengawasan itu perlu agar pupuk merata kepada petani, papar Muzakkir.

Dokumen lain seperti foto, lanjut Kadistanpang juga tak kalah penting. Penekanan terhadap administrasi yang baik adalah kalau sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari instansi yang berwenang sebut saja BPK misalnya, maka semua menjadi jelas. Makanya kami tekankan pentingnya administrasi,timpalnya lagi. Ditanya bagaimana tentang ketersediaan pupuk bersubsidi di Pidie Jaya belakangan ini, Muzakkir mengatakan, bahwa hingga sejauh ini aman-aman saja. Artinya, semua kios tersedia dan harga normal.
Pada bagian lain disebutkan, dari delapan kecamatan di Pijay, kecuali Kecamatan Ulim dan Meurahdua yang lamban. Ketika kecamatan lain sedang berlangsung panen, sementara di dua kecamaatn tersebut baru selesai tanam. Malah Kecamatan Trienggadeng, saat ini kembali tanam padi gadu priode kedua Seperti dilaporkan Safri Sallam SP, MP, Kabid Produksi Distanpang setempat. Katanya, dari luas 1.000 hektar program gerakan mandiri pangan (Gampang), saat ini sebagian diantaranya sedang tanam.
Wartawan : Abdullah Gani (Pidie Jaya)