Tim Pencari Sedang Berjibaku Mengevakuasi Satu Jasad di Perairan Lhokseudu
KOTA JANTHO — Tiga dari empat santri yang menjadi korban terseret arus Krueng Brayeun pada Kamis 25 Agustus 2022 lalu, telah berhasil ditemukan oleh tim pencari gabungan. Dua korban ditemukan pada Jumat kemarin dan satu korban lagi ditemukan pada Sabtu pagi 27 Agustus 2022. Penemuan ketiga korban dikonfirmasi langsung oleh Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto. “Berdasarkan laporan terbaru dari Kalak BPBD Aceh Besar, alhamdulillah satu korban sudah berhasil ditemukan lagi tadi pagi. Total sudah tiga korban ditemukan,” ujar Muhammad Iswanto.
Iswanto menjelaskan, korban ketiga ditemukan sekira pukul 08.10 Wib di kawasan Sarah, atau tak jauh dari lokasi hanyut mereka akibat tergulung musibah banjir bandang. Sementara dua korban lainnya telah terlebih dahulu ditemukan pada Jumat kemarin.
Korban ketiga yang ditemukan adalah santri Dayah Raudhatul Quran asal Aceh Barat Daya (Abdya) atas nama Darazatul Aulia (17). Atas kesepakatan keluarga jenazah korban dibawa ke RSUZA untuk dimandikan sebelum dibawa pulang ke kampung asal di Abdya.

Muhammad Iswanto dalam pernyataannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, baik tim dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), tim BPBD, TNI, Polri, tim Dinsos Aceh, Dinsos Kabupaten Aceh Besar, Dinas Kesehatan, Muspika Leupueng hingga masyarakat sekitar lokasi kejadian. “Alhamdulillah atas dukungan semua pihak sudah tiga korban berhasil ditemukan dan dievakuasi. Kita berdoa semoga satu korban lagi bisa segera kita temukan,” ujar Iswanto.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil dalam laporannya menyebutkan, pihak tim pencari yang menyisir sekitar perairan Lhokseudu hingga Leupung juga menemukan ada jasad yang mengapung di kawasan laut Lhok Seudu, Leupueng pada Sabtu 27/08/2022) pagi sekitar pukul 09.00 WIB
Namun hingga siang ini proses evakuasi terhadap mayat tersebut masih berlangsung. Evakuasi disebut berjalan sulit mengingat kawasan itu sedang diterpa badai dan hujan deras.
Pihak BPBD belum bisa memastikan apakah mayat yang ditemukan merupakan santri korban terseret arus Krueng Brayeun. Hal itu dikarenakan di Aceh Jaya juga ada kasus nelayan hilang di laut. “Kami akan segera mengumumkan hasilnya setelah proses evakuasi dan pemeriksaan nantinya,” ujar Ridwan.
Meskipun telah ditemukannya sosok jenazah di laut tersebut, lanjut Ridwan, upaya pencarian di sepanjang Sungai Brayeun tetap masih dilakukan pihaknya sampai adanya hasil yang pasti terkait identitas jenazah.