REDELONG | ACEHHERALD.Com – Menyikapi berita tentang dugaan raibnya ratusan ekor sapi AAB Blang Rakal, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah, Ir. Abadi, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Drh. Ismail Harun, buka suara.
Ismail Harus menyebutkan ternak milik Pemerintah Kabupaten Bener Meriah yang dikelola Dinas Pertanian dan Pangan merupakan ternak pengadaan tahun 2009 dan ternak itu masuk awalnya berjumlah sembilan ekor dengan rincian satu jantan dan delapan ekor betina sumber dana APBA.
“Informasinya ternak itu masuk tahun 2009 dengan jumlah sembilan ekor. Kebetulan saat itu saya belum Pegawai Negeri Sipil (PNS),” ujar Ismail dalam keterangan tertulisnya yang diterima Acehherald.com, Sabtu (01/02/25).
Maka dengan demikian, lanjut Ismail, berita yang beredar berbeda dengan data yang ia terima selama ia mengetahui prrihal tersebut.
Terkait sumber data yang disampaikan oleh salah seorang masyarakat yang katanya jumlahnya ratusan sapi di lahan peternakan Aceh Agro Bisnis ( AAB) tersebut, Ismail menyarankan agar yang bersangkutan dapat menyampaikannya kepada dinas, apalagi yang bersangkutan mengaku menyaksikan dan melihat sapi- sapi itu ada dikeluarkan.
Ia menjelaskan, ternak sapi milik Pemerintah Kabupaten Bener Meriah yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Pangan sejak tahun 2019 sistem pemeliharaannya diserahkan kepada pihak ketiga dan pada saat diserahkan oleh pengelola sebelumnya yakni Almarhum Ir. Ridwan tahun 2019, jumlah ternak yang diserahkan berjumlah 22 ekor.
“Saat diserahkan data itu, ada beberapa pimpinan yang datang rapat ke kantor termasuk saat itu ada Bapak Bupati Dailami,” terang Ismail.
Sejak tahun 2019 sampai sekarang, imbuhnya lagi ternak itu berkembang bahkan kelahiran yang hidup mencapai 10 ekor.
Namun kondisi saat ini, ternak yang sebelumnya berkembang bagus, sekarang sudah liar karena semua lahan pakan yang ada sudah dikuasai oleh masyarakat, sehingga ternak tersebut jarang pulang ke kandang.
Terkait kondisi tersebut, pihak dinas sudah beberapa kali membuat telaahan staf ke pimpinan karena dikhawatirkan aset itu menjadi hilang.
Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah tersebut menambahkan, berkaitan statmen Wakil Ketua Komisi A akan menelusuri tentang permasalahan tersebut, ia mempersilakan.
Sekali lagi, Ismail Harun mengatakan, berkaitan dengan kondisi ternak sapi tersebut, pihaknya telah menyampaikam kepada pimpinan, agar segera dibuat rapat dengan mengundang beberapa instansi terkait termasuk Ketua DPRK Bener Meriah yang menangani masalah aset.
Hal ini sudah disampaikan kepada DPRK Bener Meriah, yakni Guntur Alamsyah dan Wakil Ketua DPRK Bener Meriah.
Namun penjelasan dewan saat itu, ketua komisi belum terbentuk, makanya menyampaikan permasalahan aset sapi tersebut, diminta untuk bersabar dulu. Dan setiap ada permasalahan tentang dinas, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pimpinan daerah, tutup Ismail.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikannya, Ismail tidak menjelaskan berapa jumlah sapi saat ini, dan dimana keberadaan sapi-sapi tersebut.
Penulis Robby