“Saat ini Pemerintah Kabupaten Bener Meriah sedang berupaya memfasilitasi petani dan pedagang kopi agar tidak ada kendala dalam posisi mulai masa panen, pasca panen dan proses penjualan,”  ujar Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili yoga, M.Si kepada Kepala Dinas Perdagangan Aceh, Ir. Muhammad Tanwir.

Hal tersebut ia sampaikan, saat melakukan Pertemuan di ruang kerja Kepala Dinas Perdagangan Aceh tersebut dalam rangka pengusulan program penyediaan Lantai Jemur Kopi dengan model Dry House  di Kabupaten Bener Meriah. Rabu (10/08/22) lalu.

Saat ini petani dan pedagang di Bener Meriah, ketika musim panen tiba, selalu mengalami masalah dalam pengeringan kopi, dikarenakan cuaca hujan, sehingga harus di jemur ke daerah kabupaten Bireun dan Aceh Utara yang menimbulkan kenaikan biaya proses. “ Dampak lain yang tidak kita harapkan adalah turunnya kualitas kopi akibat proses penjemuran yang tidak optimal yang dapat mempengaruhi cita rasa kopi Gayo,” tutup Haili Yoga.

Kadisperindag Aceh, Ir. Muhammad Tanwir dalam kesempatan itu mengapresiasi langkah Pj Bupati Bener Meriah itu, ia menjelaskan bahwa Program tersebut dapat dijadikan usulan di tahun 2023 oleh SKPA yang dipimpinnya.

Pada kesempatan itu ia juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat penambahan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat, sebesar Rp 300 miliar pada Bank Syariah Indonesia untuk Provinsi Aceh, yang mana dapat dijadikan solusi permodalan bagi Pelaku perdagangan kopi.

Tampak hadir mendampingi Pj Bupati Bener Meriah, Kepala Dinas Pertanian Ir. Nurisman, Kepala Dinas PUPR , Erwin, ST, MSI, Kepala Dinas Perhubungan Abdul Gani, SP, M.Si dan Kepala Bidang Perdagangan, Sapri.