KOTA JANTHO I ACEHHERALD.com- Pengajian atau tausiyah interaktif di Meuligoe Bupati Aceh Besar yang telah berlangsung selama dua tahun lebih, hingga kini terus berlanjut. Paket ‘isi bathin’ yang diikuti kaum ibu dan bapak dari jajaran OPD dan warga sekitar Kota Jantho itu berlangsung secara terpisah dan di hari yang terpisah. “Alhamdulillah kita bersama para jamaah terus komit untuk terselenggaranya pengajian ini, karena para jamaah juga sudah merasa menjadi bagian tetap dari pengajian ini, baik kaum ayah maupun kaum ibu,” kata Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM yang menjadi tuan rumah pengajian, Kamis (05/12/2024) tadi malam.
Pengajian di Meuligoe itu berlangsung rutin setiap pekan. Untuk kaum pria berlangsung setiap Kamis malam dan diasuh oleh Teungku Junaidi Nasruddin atau akrab disapa Abah Junaidi. Sementara untuk kaum ibu dilaksanakan rutin setiap hari Selasa, mulai bakda zuhur atau pukul 14.00 hingga menjelang ashar. Pengajian ini diasuh oleh Ustad Masrul Aidi Lc.
Ustad Masrul lebih banyak mengulas tentang peran wanita dalam menegakkan dan melakoni rumah tangga yang sakinah mawaddah warahma (Samara), termasuk fungsi ibu dalam mengasuh dan membantuk karakter islami pada anak.

Rutinnya pengajian di Meuligoe itu bukan hanya karena komitmen jamaah yang merasa perlu menimba ilmu keagamaan, namun juga tak lepas dari komitment pengasuh untuk terus hadir mengisi relung bathin jamaah. Bahkan, dalam kondisi dayah yang sedang dilanda musibah akibat terbakar, Ustad Masrul Aidi tetap komit menemui jamaahnya. “Kami benar benar haru terkait komitmen jamaah dan pengasuh pengajian kaum ibu yang kita laksanakan di ruang tengah Meuligoe Bupati setiap Selasa siang, terutama komitmen kuat Ustad Masrul untuk hadir dan mengisi pengajian, walau beliau dalam kondisi musibah,” kata Cut Rezky Handayani SIP MM, Pj Ketua TP PKK Aceh Besar yang menjadi tuan rumah dalam pengajian ibu ibu itu.
Sementara dalam pengajian di Balee Beuet Meuligoe, Kamis (05/1/2024) tadi malam, Abah Junaidi yang juga mengasuh Dayah Mahadal Fata Lamkabeu Seulimuem, mengulas seputar rasa syukur. “Syukur itu wajib, besar masalah yang dihadapi jika kita tidak bersyukur. Karena bala yang datang juga harus disikapi dengan rasa syukur. Bagi orang tak sabar atas bala dan tak bersyukur atas nikmat Allah berikan, silakan keluar dari kolong langit milik Allah,” kata Abah mengutip Firman NYA.
Dikatakan, syukur membuat kita tahu nikmat Allah atas kita. Dalam kehidupan ini semua ada nikmat di seluruh anggota tubuh. Nikmat ruh adalah yang terbesar, yang lain nikmat tubuh. Nikmat ruh adalah ilmu dan itu yang paling besar. “Ingat, nikmat Allah tak terukur dan tak sanggup kita hitung dan tak sanggup kita membalasnya. Makanya pujilah Allah dan buatlah amal yang berbuah Ridha Allah dan pergunakan nikmat itu dalam ridha Allah. Sebagai wujud rasa syukur pada Allah maka berzikirlah untu terus mengingat Allah,” demikian Abah Junaidi, dalam pengajian tadi malam yang juga ikut dihadiri Pj Bupati Iswanto, beberapa pimpinan OPD yang tergabung dalam seratusan jamaah dari Kota Jantho dan sekitarnya.