Tak Hanya India, Korban Baru ‘Kiamat’ Beras Muncul: Filipina

JAKARTA | ACEHHERALD.COM – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan, negaranya harus menambah stok beras. Pihaknya membuka kemungkinan untuk mencari kesepakatan pasokan dengan India. Seperti dilansir Reuters, hal ini adalah buntut kekhawatiran Filipina atas potensi dampak cuaca kering El Nino pada panen lokal dan pasokan distribusi lainya. “Saya sedang memikirkan tentang pasokan beras nasional,” kata Marcos kepada … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD.COM – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan, negaranya harus menambah stok beras. Pihaknya membuka kemungkinan untuk mencari kesepakatan pasokan dengan India.

Seperti dilansir Reuters, hal ini adalah buntut kekhawatiran Filipina atas potensi dampak cuaca kering El Nino pada panen lokal dan pasokan distribusi lainya.

“Saya sedang memikirkan tentang pasokan beras nasional,” kata Marcos kepada para pejabat di provinsi utara Cagayan, Sabtu (29/7/2023).

Marcos menyatakan keprihatinannya atas situasi pasokan global. “Semua orang bersiap untuk El Nino, seluruh Asia Tenggara.”

Filipina adalah salah satu importir beras terbesar di dunia. Biasanya Filipina membeli beras pokok terutama dari tetangganya Vietnam. Tetapi Marcos mengatakan pasokan dari Vietnam mungkin terbatas karena pembeli lain berbondong-bondong masuk.

“Saya pikir kita bisa membuat kesepakatan dengan India. Mungkin ada seseorang yang bisa kita ajak bicara,” kata Marcos

Sementara itu disebutkan, kementerian pangan India tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Marcos tersebut.

Di sisi lain, India melarang ekspor beras putih non-basmati untuk menekan laju harga beras domestik yang naik setelah hujan menyebabkan kerusakan panen yang signifikan pekan lalu. New Delhi dikabarkan membiarkan pintu terbuka untuk kesepakatan antarpemerintah, dengan menyatakan akan mempertimbangkan untuk memenuhi persyaratan negara-negara yang membutuhkan beras.

Larangan itu diperkirakan akan mengurangi separuh pengiriman dari pengekspor biji-bijian terbesar di dunia. Setelah keputusan itu, harga beras yang diekspor dari Vietnam dan Thailand melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada pekan ini.

Sebagai informasi, India menyumbang lebih dari 40% ekspor beras dunia, dan persediaan yang rendah dengan eksportir lain berarti pemotongan pengiriman dapat meningkatkan harga pangan yang telah didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu dan cuaca yang tidak menentu.

Baca Juga:  Terima Kunjungan Penasehat Politik Kedubes Inggris, Pj Gubernur Jamin Aceh Aman

“Semua orang membeli secara bersamaan,” kata Marcos. “Itulah mengapa saya khawatir dengan kemungkinan lonjakan harga (lokal) bahkan jika kita mengimpor.”

Perlu diingat, impor beras Filipina ditangani oleh pedagang swasta. Tetapi lembaga negara yang bertanggung jawab atas pengadaan beras dari petani lokal untuk buffer stocking dapat mengimpor sejumlah volume atas persetujuan presiden dalam keadaan darurat.

Sumber; cnbcindonesia.com

Berita Terkini

Haba Nanggroe