Tahun Ini, BAS akan Realisasikan 5000 Kios Action Link di Seluruh Aceh

BANDA ACEH I ACEHHRALD.com – Untuk membuka kses layanan perbankan seluas luasnya serta juga untuk kenyamanan dan keamanan bertransaksi, Bank Aceh Syariah (BAS) akan menghadirkan 5000 unit kios Action Link di seluruh Aceh. “Itu sudah masuk dalam program kami di tahun 2023. Artinya, 5000 kios Action Link di seluruh Aceh itu akan hadir di tahun … Read more

Jajaran Direksi Bank Aceh berpose sejenak dengan insan media. Foto Humas BAS.

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHRALD.com – Untuk membuka kses layanan perbankan seluas luasnya serta juga untuk kenyamanan dan keamanan bertransaksi, Bank Aceh Syariah (BAS) akan menghadirkan 5000 unit kios Action Link di seluruh Aceh. “Itu sudah masuk dalam program kami di tahun 2023. Artinya, 5000 kios Action Link di seluruh Aceh itu akan hadir di tahun 2023,” kata Direktur Operasional BAS, Lazuardi, dalam temu media Dirut baru BAS, Muhammad Syah dengan jajaran pemimpin redaksi media portal dan cetak, Rabu (15/03/2023).

Menurut Lazuardi, membuka akses seluas dan semudahnya bagi nasabah dan seluruh masyarakat di Aceh adalah komitment dari manajemen BAS secara general. “Kami ingin agar seluruh masyarakat di Aceh, dapat menikmati layanan BAS, sebagai wujud dari status BAS yang adalah milik rakyat Aceh.

Pada pertemuan dengan awak media itu, Muhammad Syah selaku Dirut baru BAS, juga didampingi oleh Direktur Kepatuhan BAS, Yusmal Diansyah. Acara pertemuan yang jauh dari kesan formal itu dipandu oleh Corporate Secretary BAS, Said Zainal Abidin yang didampingi Humas BAS, Ziat Farhat.

Di sisi lain, Yusmal dalam paparan singkatnya menyangkut kinerja Bank Aceh mengatakan, posisi Bank Aceh di blantika perbankan nasional saat ini sangat baik atau masuk jajaran peringkat dua. “Hampir tak ada secara nasional bank yang masuk katagori peringkat satu. Bank Aceh meraih status itu tiga tahun berturut turut. Dengan rating A Plus atau investment,” kata Yusmal.

Yusmal menambahkan, Bank Aceh kini juga sudah mengantongi ISO Anti Penyuapan.

Sementara sebelumnya, Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah yang disebut – sebut sebagai Dirut Bank termuda di Indonesia. Karena di usia 44 tahun, pria kelahiran tahun 1979 itu telah dilantik menjadi Dirut Bank Aceh oleh Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki pada 9 Maret 2023 lalu dalam RUPS dan RUPS Luar Biasa.

Baca Juga:  Mengetuk Pintu Langit Merengkuh Baraqah Jumat 
Dirut BAS, Muhammad Syah (tengah) didampingi oleh Lazuardi (kanan) dan Yusmal Diansyah (kiri). Foto Humas Bank Aceh.

Menurut Muhammad Syah, dalam kaitan maksimalisasi pelayanan yang sifatnya lebih general, menjangkau lintas bank serta lintas negara, tahun ini juga Bank Aceh akan menjadi Bank Devisa.

Lankah langkah untuk menuju status bank devisa itu kini telah dilakukan. Karena juga tergantung dengan garansi bank luar negeri, untuk bekerjasama dalam bentuk connecting pelayanan transaksi dengan Bank Aceh. “Terkait dengan layanan valuta asing, kami belum mendapat izin, karena menyangkut kerjasama dengan bank asing,” tutur Muhammad Syah.

Dirut baru BAS itu mengajak jajaran media untuk membangun kemitraan partisipatif yang saling menguntungkan kedua pihak. Termasuk dalam pemberitaan, agar dilakukan cross chek and balans. Sehingga informasi yang keluar, benar benar digarap dan ditangani secara objektif dan profesional.

Silaturrahmi antara jajaran pimpinan media dan direksi Bank Aceh dihadiri sekitar 30 media siber, sebahagian tergabung dalam Forum Pemred juga PWI Aceh, SMSI Aceh dan JMSI Aceh.

Muhammad Syah mengajak seluruh media mendukung Bank Aceh untuk terus berkembang lewat good issue agar Bank Aceh Syariah ini bisa sejajar dengan Bank Nasional lainnya. “Berbagai upaya terus kita lakukan bersama senior – senior saya dalam manajemen Bank Aceh insyaAllah paling lambat akhir tahun ini telah menjadi Bank Devisa,” ujar Muhammad Syah.

Berita Terkini

Haba Nanggroe