Suami Didera Hernia, Istri Mengidap TBC

PEUREULAK I ACEHHERALD.com – Pilu nian kehidupan rumah tangga Armiya Usman (61) dan Tihawa Saleh (51). Betapa tidak, pasangan suami istri warga Desa Jengki Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur ini sama-sama menderita penyakit kronis. Meski sudah lama didera hernia, Armiya tetap beraktifitas mencari rezeki sebagai penjahit sepatu guna memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Sedangkan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Camat Peureulak Timur menyalami petugas Dinsos Aceh Timur yang ikut menyerahkan bantuan kepada Tihawa (pakai masker) yang duduk di atas ranjangnya, Senin (10/02/2020). Foto Ist

PEUREULAK I ACEHHERALD.com – Pilu nian kehidupan rumah tangga Armiya Usman (61) dan Tihawa Saleh (51). Betapa tidak, pasangan suami  istri warga Desa Jengki Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur ini sama-sama menderita penyakit kronis.

Meski sudah lama didera  hernia, Armiya tetap beraktifitas mencari rezeki sebagai penjahit sepatu guna memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Sedangkan Tihawa, hanya mampu bertahan di rumah akibat penyakit TBC yang telah menggerogotinya sejak beberapa tahun lalu.

Prihatin dengan penderitaan warga miskin yang tinggal di rumah papan beralaskan tanah itu,  Camat Peureulak Timur, Mukhtaruddin, S.Sos, M.AP bersama Danramil setempat mengunjungi rumah tersebut, Senin (10/02/2020).

Tihawa tampak terbaring lemah di atas ranjang, karena badannya terasa  lemas. Sedangkan suaminya Armiya masih tetap tegar meski menanggung sakit tak terperikan akibat menderita hernia.

Kepada camat dan pihak Dinsos  Aceh Timur yang hadir ketika itu,  Armiya mengaku istrinya Tihawa sudah pernah di bawa ke rumah sakit.

Armiya menyebutkan pihak rumah sakit sudah  melakukan USG terhadap Tihawa. Hasilnya, ada batu ginjal dan paru-paru sudah mulai rusak. Malah, lanjut Armiya, ada benjolan di perut Tihawa yang sudah terinfeksi.

Atas derita yang dialami Tihawa,  Armiya mengaku sangat berkeinginan untuk dapat mengobati penyakit  istrinya. Tapi selama ini, ia tidak ada biaya.” Saya ini hanya  penjahit sepatu, jangankan untuk berobat, makan saja kadang tidak cukup,” ujar ayah beranak enam ini.

Camat Mukhtaruddin mengaku  pihaknya sudah melaporkan masalah  ini kepada Bupati Aceh Timur dan Dinsos setempat guna mendapat penanganan lebih lanjut. “Jika bupati menyetujui, kita akan segera rujuk Tihawa ke RSUZA Banda Aceh,” ujar   Mukhtaruddin lagi.

 

Penulis : Ridwan Suud

Baca Juga:  Dukung Penuh PON 2024, BAS Luncurkan Jersey Khusus Atlet dan Produk Keuangan Bertema PON

Berita Terkini

Haba Nanggroe