
JAKARTA | ACEH HERALD
Meski menguasai elektabilitas dari berbagai simulasi calon Presiden 2024, namun nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Puan Maharani, jauh berada di bawah elektabilitas duet Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Parameter Politik Indonesia (PPI) simulasi pasangan calon Pilpres 2024 yang dilakukannya, dalam simulasi Anies dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melawan Prabowo Subianto-Puan Maharani, duet Anies-AHY terlihat unggul.
Adi mengatakan, dalam simulasi ini, Anies-AHY meraih 35,9 persen, sedangkan Prabowo-Puan hanya 21,8 persen.
“Kalau melihat orang tidak menjawab atau ragu sekitar 42,3 persen, tentu sulit melihat siapa yang akan menang di finis. Bisa saja tak menjawab menjadi suaranya Prabowo atau bisa saja jadi suaranya Anies,” ujarnya.
Dilansir AcehHerald.com dari Republika.co.id, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menguasasi elektabilitas dari berbagai simulasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei Parameter Politik Indonesia terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024.
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menuturkan, nama Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati tiga besar top of mind capres.
“Kalau dilihat kecenderungannya top of mind pertama itu ya tetap Prabowo Subianto (16,5 persen), ada Ganjar Pranowo (13,8 persen), kemudian Anies Baswedan (12,1 persen),” kata Adi saat paparan hasil surveinya yang dilakukan secara daring, Sabtu (5/6/2021).
Adi mengatakan, nama Prabowo selalu teratas dalam tiga simulasi elktabilitas capres. Baik simulasi elektabilitas capres dengan 15 nama, 10 nama, maupun lima nama. Dalam simulasi 15 nama, Prabowo di urutan teratas dengan 18,3 persen, disusul Ganjar di angka 16,5 persen, dan Anies dengan 15,1 persen.
Pada simulasi 10 nama capres, Prabowo juga meraih angka tertinggi dengan 19,8 persen, disusul Ganjar yang meraih 16,9 persen, dan Anies di angka 15,8 persen.
Sementara itu, pada simulasi lima nama capres, Prabowo mampu meraih 22,3 persen diikuti Ganjar dengan 22,1 persen, dan Anies 20,9 persen. Selanjutnya, pada simulasi tiga nama capres, Prabowo tetap tertinggi dengan 24,8 persen, disusul Ganjar 22,1 persen, dan Anies 20,9 persen.
“Ketika sudah dirumuskan menjadi tiga besar, maka jarak elektabilitas antarcalon ini semakin tipis dan semakin dekat,” ujar Adi.
Namun, tren elektabilitas Prabowo mengalami penurunan dibandingkan survei pada Februari 2021 lalu. Adi mengatakan, dalam survei pada Februari lalu, Prabowo jauh di atas Ganjar dan Anies dengan 22,1 persen.
Prabowo turun sekitar 1,9 persen. Sementara, Ganjar justru naik dari 13,9 menjadi 16,5 persen. Anies juga mengalami kenaikan dari 14,6 persen pada Februari, menjadi 15,1 persen pada Mei.
Sementara itu, survei PPI menunjukkan elektabilitas Puan Maharani hanya muncul di simulasi 15 nama capres. Hasilnya, sosok yang belakangan berkonflik dengan Ganjar ini hanya meraih angka elektabilitas sebesar 1,7 persen.(*)