TIGA hari terakhir menjadi hari istimewa untuk Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH atau lazim disapa ‘Jenderal’ oleh para koleganya. Mantan Panglima Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) yang Nyaleg dari Partai Perindo untuk posisi DPR RI Dapil 1 Aceh itu, didapuk untuk tampil di depan kelompok emak emak pada beberapa tempat seputar Banda Aceh dan Aceh Besar.
Mereka ingin mengenal sosok pensiunan jenderal bintang dua itu lebih dekat, lebih memahami karakter pria yang senantiasa murah senyum tersebut. Termasuk untuk bersalin kata sambil melihat komitmen sang jenderal terhadap rakyat Aceh, yang akan maju dalam kontestasi Pileg, dua pekan mendatang. “Kami ingin melihat personalitynya, terutama dalam kaitan cita cita beliau untuk komitmen pemberdayaan terhadap kaum wanita,” kata Ratna (46), salah seorang warga Surien, dalam pertemuan bersama komnitasnya dengan Hafil, di sebuah Cafe kawasan Lhoong Raya.
Bagi seorang Hafil, rasa ingin tahu rakyat itu sah sah saja, karena mereka ingin amanah saat Pileg itu dijatuhkan pada figur yang tepat. Figur yang mampu menyandang amanah mereka selama lima tahun ke depan. Hingga tak ada kesan kepentingan lima tahun tuntas dalam lima menit di dalam kotak suara, hingga rakyat tak mendapatkan apa apa. “Karena itulah kita ingin mencari ke tataran akar rumput, tentang keinginan mereka yang sebenarnya kepada figur yang akan mewakili suara dan aspirasi mereka nantinya. Jadi wajar wajar saja, jika mereka mencermati hingga track record seseorang, sebelum menentukan pilihan. Dan ini jelas jelas menyangkut personality seorang calon,” kata Hafil.
Harapan senada juga diutarakan para emak emak di Gampong Lamgapang, Pango hingga kaum wanita pegiat senam kebugaran sekalipun. Mereka umumnya punya harapan agar sosok yang mereka ‘kirim’ ke kursi legislatif adalah figur figur yang mampu menghadirkan perubahan untuk Aceh ke depan. “Kami sangat berharap Pak Jenderal yang telah kenyang pengalaman, termasuk memegang tongkat komando serta juga di instansi level nasional, lebih visioner melihat Aceh. Tentu saja bisa kami harapkan untuk membuat gebrakan mensejahterakan kaum wanita,” kata Nura (51), salah seorang instruktur senam.
Hafil yang punya tagline Sapue Kheun, Sapu Pakat dan Sapue Buet itu mengungkapkan, untuk membangun Aceh ke arah yang maju dan bermartabat dibutuhkan satu pemahaman dan satu tujuan. Sesuai dengan tagline Sang Jenderal, satu kata satu kesepakatan dan satu perbuatan. “Saya pikir itu saja yang dapat saya ungkapkan kepada ibu ibu di sini, kita ingin perkataan itu linier dengan kesepakatan dan perbuatan. Bukan malah lain kata lain kesepakatan dan lain pula perbuatan, hingga Aceh terus terjebak dalam status yang jauh dari keinginan,” tutur Sang Jenderal.
Bukan hanya menemui audiens hingga gampong pelosok, hari hari dalam sepekan terakhir, banyak dukungan yang mengalir untuk Hafil. Mulai dari kelompok yang mewakili Indrapuri, Seulimuem, Jantho hingga Lhoong, mendatangi Posko Hafil di Simpang Surabaya Gampong Lamseupueng. Mereka menaruh harapan untuk Hafil untuk terus berkiprah bagi rakyat Aceh. Karena sebagian besar orang orang yang telah mereka beri amanah selama ini, mereka nilai menelikung di tengah jalan. Dan cenderung hanya memanfaatkan dukungan untuk kemaslahatan personal dan kelompok.
