Seragam IKWI Aceh ‘Batik Nyan Cap’ Bakal Semarakkan HPN 2024 di Jakarta

pengrajin batik nya dari orang tidak mampu, sehingga dengan sendirinya perekonomian masyarakat di kawasan tersebut bakal mengeliat.
Ketua Dekranasda Aceh Besar menyerahkan batik Nyan Cap khas Aceh Besar ke Ketua IKWI Aceh, Jumat (2/2/2024). Foto dokumentasi Acehherald.com

Iklan Baris

Lensa Warga

ACEH BESAR | ACEHHERALD.COM  – Menjelang peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2024 di Jakarta. Jajaran Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh mendapat dukungan dari Ketua Dekranasda Aceh Besar berupa batik ‘Nyan Cap’ khas Aceh Besar.

Direncanakan batik khas Aceh Besar itu akan dipakai saat menghadiri kegiatan HPN 2024 di Ibukota Negara Indonesia Kota Jakarta yang dijadwalkan hari puncaknya tanggal 20 Februari nanti.

Dalam salah satu rundown kegiatan IKWI tercantum memakai pakaian atau busana kedaerahan masing-masing dan kesempatan tersebut dimanfaatkan ibu-ibu IKWI mempromosikan batik khas Aceh Besar sebagai pilihan busana kedaerahan dari Aceh.

“Seragam kami ini, nantinya bakal menyemarakkan kegiatan HPN 2024 di Jakarta. Kita ingin tunjukkan kalau kita juga punya batik khas sendiri,” kata Ny Hanifah Nasir Nurdin didampingi Sekretaris IKWI, Ny Cut Dewi THF, usai audiensi dengan Ketua Dekranasda Aceh Besar.

Menanggapi hal itu, Ketua Dekranasda Aceh Besar, Ny Cut Anda Muhammad Iswanto, mengucapkan terimakasih karena telah menyukai dan mensuport batik Nyan Cap yang baru saja di launcing produksinya.

Ia pun menyampaikan dikarenakan pesanan mendesak untuk acara di tingkat nasional sehingga ini lah yang dapat disiapkan. Dimana para pengrajin memilih motif pintu Aceh dipadukan dengan awan berarak plus pucuk rebung agar semua orang tahu bahwa motif batiknya dari Aceh.

Cut Anda panggilan akrabnya  mengungkapkan, Aceh Besar memiliki daerah destinasi wisata yang salah satunya Samahani sebagai daerah pengrajin batik, juga kawasan lainnya dengan khas tersendiri.

Sekali lagi Cut Anda yang juga Penjabat Ketua TP-PKK Aceh Besar memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena IKWI mau mempromosikan kain batik khas Aceh Besar di tingkat nasional.

Baca Juga:  Didampingi Sekda, Bupati Pidie Serahkan SK Kepada 268 CPNS

Sementara itu, Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin mengatakan bahwa seyogyanya HPN diselenggarakan tanggal 9 Februari 2024. Namun dikarenakan berdekatan waktunya dengan hari pencoblosan Pemilu 2024 tanggal 14 Februari, jadinya diundur pelaksanaannya ke beberapa hari setelahnya.

Nasir Nurdin menyampaikan hal tersebut di depan Penjabat Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto juga pengurus PWI Aceh dan pengurus IKWI Aceh, serta Ketua PWI Abes dan Ketua IKWI setempat.

Diakhir audiensi tersebut, Muhammad Iswanto menyampaikan seabrek kegiatan di Hari Jumat ini yang salah satunya memantau keterkaitan pemilu, donor darah, menyerahkan bantuan, dan menerima pengurus PWI dan IKWI Aceh.

Ia menyebutkan bahwa Dekranasda Aceh Besar, vakum 10 tahun dan baru-baru ini dihidupkan kembali, setelah sebelumnya ada pandemi covid, dan juga inflasi.

Dikatakannya dengan aktifnya Dekranasda, lalu seiring sejalan dihidupkan Sentra batik di kawasan Samahani. Kemudian dilanjutkan dengan mengurus merek dan label nya ke kemenkumham.

Diungkapkannya bahwa pengrajin batik nya  dari orang tidak mampu, sehingga dengan sendirinya  perekonomian masyarakat di kawasan tersebut bakal mengeliat.

Diakui Muhammad Iswanto, pengrajin batik sudah dilatih oleh instruktur dari nasional. “Jadi produksi batik Nyan Cap sudah pernah diikutsertakan ke tingkat nasional dan mendapat juara,” ujarnya.

Ia pun mengatakan kendala yang dihadapi di sentra batik Samahani itu, yakni listrik belum ada, sehingga perlu pembenahan secara bertahap.

“Biarpun batiknya masih pemula, nanti dipromosikan oleh IKWI ACEH ke acara HPN di Jakarta. Itu sudah sangat membantu untuk pengembangan batik khas Aceh Besar ini,” pungkasnya.

Kata Kunci (Tags):
batik nyan cap, batik khas aceh besar, pwi aceh, ikwi aceh, pj bupati aceh besar, ketua dekranasda aceh besar,

Berita Terkini

Haba Nanggroe