Sepanjang Tahun 2023, MS Banda Aceh Tangani 822 Perkara

Selain itu, perkara gugatan terdiri dari Izin Poligami lima perkara, Cerai Talak 99 perkara, dan Cerai Gugat 296 perkara.
Ilustrasi Gedung Mahkamah Syariah Banda Aceh. Foto: Andika

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH | ACEHHERALD.com – Mahkamah Syar’iyah (MS) Banda Aceh melalui Panitera Ratna Juita, S.Ag. SH. MH., menyebutkan keadaan perkara tingkat pertama MS Banda Aceh pada tahun 2023, telah menerima, memeriksa, dan mengadili perkara sebanyak 822 perkara, Senin (8/1/2024).

Ratna merincikan, dengan klasifikasi  gugatan (contensius) 463 perkara,  permohonan (voluntair) 311 perkara, jinayat (pidana Islam) 38 perkara, dan jinayat dewasa 37 perkara.

Perkara lainnya, jinayat anak sejumlah satu perkara. Gugatan sederhana satu perkara, perkara sisa tahun lalu sembilan perkara dengan klarifikasi tujuh perkara gugatan dan dua perkara jinayat.

Selain itu, perkara gugatan terdiri dari Izin Poligami lima perkara, Cerai Talak 99 perkara, dan Cerai Gugat 296 perkara. Perkara gugatan lainnya,  harta bersama delapan perkara, Itsbat nikah gugatan 18 perkara, Ekonomi Syariah lima perkara, kewarisan 22 perkara, Hibah dua perkara, lain-lain sembilan perkara.

Kemudian, Perkara Permohonan Dispensasi kawin delapan perkara, perwalian 23 perkara, wali Adhal wali satu perkara,  Itsbat Nikah 33 perkara, Penetapan Ahli Waris 240 perkara, asal usul anak dua perkara dan lain-lain dua perkara.

“Perkara jinayat terdiri dari perkara zina empat perkara (kasus prostitusi online), khamar 12 perkara, maisir dua perkara, ikhtilath 12 perkara, serta pemerkosaan delapan perkara,” ujar Ratna.

Ia menyampaikan, Majelis Hakim MS Kota Banda Aceh dengan komposisi ketua, wakil dan lima hakim pada tahun 2023 lalu telah mengadili dan menjatuhkan putusan sejumlah 803 perkara, dengan perkara sisa yaitu 19 perkara.

Dengan persentase penyelesaian perkara 97,68% dan untuk perkara yang didaftar secara elektronik e-court ada 638 perkara, yaitu perkara gugatan 360 dan perkara permohonan 277 perkara.

Menurut Ratna, yang menjadi faktor penyebab perceraian yaitu meninggalkan salah satu pihak sejumlah 30 perkara, perselisihan terus menerus di dalam rumah tangga berjumlah 234 perkara dan faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga ada enam perkara.

Baca Juga:  Termasuk Surat Tilang Palsu, Ini 7 Modus Baru Penipuan Whatsapp

“Penyebab perceraian lainnya, akibat faktor pidana dihukum salah satu pihak berjumlah empat perkara, dan faktor poligami dua perkara, sebab ekonomi rumah tangga 11 perkara dan murtad satu perkara, madat satu perkara, judi dua perkara, cacat badan satu perkara,” pungkasnya.

Laporan: Andika Ichsan

Kata Kunci (Tags):
mahkamah syariah, ms kota banda aceh, jinayat, perkara gugatan, tangani perkara,

Berita Terkini

Haba Nanggroe