BLANGPIDIEIACEH HERALD.com- Sekretaris Daerah Aceh Barat Daya (Sekda Abdya), H Salman Alfarisi ST, melapas 97 Jamaah Calon Haj (JCH) tahun 2024 di Kompleks Masjid Agung Baitul Ghafur setempat, Sabtu (8/6/2024) pagi, tadi.
Satu orang diantara 97 jamaah yang dilepas tersebut sudah duluan terbang menuju Jeddah Arab Saudi, Kamis dini hari lalu, dengan kloter (kelompok terbang) 8 BTJ Aceh, Kamis dini hari lalu, melalui Bandara Inter Nasional SIM (Sultan Iskandar Muda), Blangbintang, Aceh Besar.
Kepala Kantor Kemenag Abdya, Dr Salman Alfarisi SAg MPd melalui Plt Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU), M Yatim MA kepada Aceh Herald.com menjelaskan, satu JCH Abdya bernama Muhammad Afdhal bin Azwir Munir dari Desa Kuta Tuha, Kecamatan Blangpidie, pindah ke kloter 8.
Muhammad Afdhal pindah kloter atas tawaran dari PPIH. “Yang bersangkutan (Muhammad Afdhal) setuju atas tawaran pindah dari Kloter 12 ke kloter 8 dengan pertimbangan lebih cepat kembali ke tanah air. Karena Muhammad Afdhal adalah PNS yang bekerja di Kementerian PUPR di Jakarta,” papar M Yatim. Sedangkan Kloter 8 juga gelombang ke II sudah terbang ke Jeddah, Arab Saudi, Kamis dini hari lalu.
Karena satu orang jamaah pindah ke kloter 8, sehingga JCH yang terbang dengan Kloter 12 tersisa 96 orang lagi, terdiri dari 31 orang laki-laki dan 65 orang perempuan.
Sekda Abdya, H Salman Afarisi ST dalam acara pelepasan JCH di Kompleks Masjid Agung Baitul Ghafur di Desa Seunaloh, Blangpidie, selain menyampaikan ucapan selamat kepada warga yang mendapat panggilan menunaikan rukun Islam kelima, juga menyampaikan beberapa pesan kepada JCH.
Antara lain minta jamaah Abdya untuk memanfaat sebaik-baiknya waktu wukuf di Arafah, sejak tergelincir mata hari sampai terbenam mata hari. Karena doa yang dipanjatkan kurun waktu tersebut akan dikabulkan Allah SWT. Jamaah diminta mendoakan agar warga Abdya yang masih menunggu antrean panjang keberangkatan segera mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji. Demikian juga pesan kepada jamaah dalam melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci agar memanjatkan doa kepada Allah agar daerah dan masyarakat Abdya lebih ke depan.
Sekda Abdya, Salman Alafari dalam acara pelepasan didampingi Kepala Kantor Kemenag, Dr H Salman Alfarisi SAg MPd, Asisten Pemerintahan pada Sekdakab, Mussawir SSos, Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, Ubaidillah SAg, Plt Kepala Kasi PHU pada Kemenag, M Yatim MA serta tim pengantar JCH dari Blangpidie menuju Banda Aceh.
Tim pengantar jamaah nmenuju Banda Aceh, dipimpin Asisten Pemerintahan, Mussawir beranggotakan dari unsur Pemkab dan Kemenag setempat. (96 JCH Pemkab Abdya, menumpang 12 unit bus ukuran 3/4 yang disewa Pemkab setempat khusus untuk itu. Iringan-iringan mobil pengantar jamaah mendapat dikawal mobil patroli dari Polres Abdya.
Dalam perjalanan dari Blangpidie menuju Banda Aceh pada hari Sabtu (8/6/2024) siang tadi, JCH Abdya bersama rombongan pengantar singgah di Masjid Agung Meulaboh, Aceh Barat guna mengikuti proses peusijuek yang dilaksanakan masyarakat asal Abdya berdomisili di Meulaboh sekitarnya.
Tiba di Banda Aceh pada Sabtu (8/6/2024) sore ini, para JCH Abdya diistirahatkan satu malam di Hotel Hijrah di Lambaro. Kemudian, Minggu (9/6/2024) pagi, sekira pukul 8.00 WIB para JCH masuk Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh.
Lalu, hari Senin (10/6/2024), lusa, pukul 11.05 WIB, JCH Kloter 12 atau kloter terakhir embarkasi BTJ Aceh Gelombang ke-II terbang dengan Pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Internasional SIM Blangbintang, Aceh Besar menuju Jeddah, Arab Saudi.
JCH dengan total jamaah sejumlah 384 orang, termasuk petugas haji. JCH Kloter 12 tersebut berasal dari enam kabupaten/kota, yaitu dari Kabupaten Aceh Selatan 145 orang, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) 97 orang (jumlah sebelum pindah kloter satu orang), Kota Subulussalam 52 orang, Kabupaten Singkil 46 orang, Kabupaten Simeulue 15 orang, dan Kota Banda Aceh 19 orang, ditambah petugas haji 8 orang.
“Jamaah Kloter 12 berjumlah 384 orang itu belum fix, jumlah pasti diketahui tanggal 9 Juni, karena barang kali ada jamaah kloter sebelumnya yang ditunda keberangkatannya, munkin akan dimasukkan dalam kloter yang terbang terakhir,” kata Ketua Kloter 12 BTJ Aceh, Agus Suryadi SAg MPd dihubungi Aceh Herald.com.
Agus Suryadi, tidak lain adalah Kepala Subbag Tata Usaha (TU) pada Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Abdya sebagai petugas haji tahun 2024, sekaligus mendapat kekercayaan sebagai Ketua Kloter 12 embarkasi BTJ Aceh.
Dari 8 orang petugas haji Kloter 12, dua diantaranya berasal dari Kabupaten Abdya. Selain Agus Suryadi, satu lagi adalah Era Afriyani sebagai perawat, sehari-hari bertugas di Puskesmas Susoh. Enam petugas lainnya adalah HM Suryadi Anwar SAg (Pembimbing Ibadah), dr Herlina Sitompul (dokter), Wirnawita AMd Kep (Perawat), Yusri Sulaiman Asyek (PHD Kesehatan), Tgk Hamdani Abdullah SPd (PHD Layanan Umum), dan Ivan Aulia Trisnady (PHD Pembimbing Ibadah).
Agus Suryadi kembali mengimbau kepada seluruh JCH dari enam kabupaten/kota agar benar-benar fokus menjaga kesehatan sehingga dalam melaksanakan rukun haji berjalan lancar. Imbauan ini disampaikan karena menurut informasi yang diperolehnya bahwa Arab Saudi musim haji tahun ini dilanda cuaca ektrim dengan suhu udara bisa melebihi 50 derajat Celsius pada puncak haji.
“Kami mengimbau kepada seluruh jamaah untuk minum sebelum haus,” ungkap Agus. Upaya lain yang dilakukan di masing-masing daerah adalah membagikan APD, seperti masker dan alat semprotan air ke wajah. Diakui bahwa dari hasil pemantauan bersama petugas kesehatan JCH meliputi enam kabupaten/kota tergabung dalam kloter 12, ada jamaah dari kabupaten-kabupaten butuh perhatian khusus soal kesehatan. “Dari Abdya, ada 2 orang, ada juga dari Aceh Selatan, rata-rata kabupaten ada yang butuh perhatian khusus,” tambahnya.
Lebih lanjut Agus Suryadi menjelaskan bahwa JCH Kloter 12 setelah mendarat di Jeddah, kemudian menuju Mekkah menempati Sektor 10 Maktap 10 Misfalah. Lokasi ini berjarak sekitar 800 meter sampai 1 Km dari Masjidil Harram. Sekitar empat hari di Mekkah, langsung memasuki puncak ibadah haji atau Armuzna (Arafah, Mudalifah dan Mina).
Dikutip dari Tribunnews.com bahwa Otoritas Arab Saudi telah melakukan pemantauan hilal bulan Dzulhijjah 1445 H di beberapa daerah, awal bulan haji ini akhirnya terlihat. Dengan terlihat hilal, sehingga ditetapkan 1 Dulhijjah 1445 H jatuh pada Jumat (7/6/2024). Dengan ini, hari Arafah (9 Dzulhijjah 1445 H) akan bertetapan dengan hari Sabtu (15/6/2024) mendatang,
Setelah sekitar 32 hari berada di Mekkah (setelah haji) yang dihitung sejak ketibaan di Jeddah, jamaah haji Kloter 12 bertolak menuju Madinah untuk melaksanakan Shalat Arbain di Masjid Nabawi sebanyak 40 waktu, untuk ini cukup selama 8 hari. Jamaah haji kloter 12 berada di Madinah selama sekitar 9 hari, selain melaksanakan Shalat Arbain juga melakukan ziarah-ziarah.
Kloter Terbang tanggal 8 Juni
JCH yang tergabung dalam Kloter 12 atau kloter terakhir embarkasi BTJ Aceh Gelombang ke-II terbang dengan Pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Internasional SIM Blangbintang, Aceh Besar menuju Jeddah, Arab Saudi pada hari Senin (10/6/2024), lusa, pukul 11.05 WIB siang.
Jamaah haji kloter 12 akan kembali ke Tanah Air dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional SIM Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, tanggal 22 Juli pukul 08.05 WIB.
Sementara itu, dari 97 JCH Kabupaten Abdya (sebelum berkurang satu orang karena pindah kloter), tercatat Misbahul Munir sebagai jamaah termuda usia 25 tahun, warga Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie. Sedangkan JCH tertua adalah Ramlah Yong Cut, warga Desa Padang Sukabu, Kecamatan Kuala Batee, saat ini berusia 89 tahun.
Misbahul, lajang kelahiran 14 Agustus 1999 di Desa/Gampong Meudang Ara. Orangtuanya M Jakfar mendaftarkan Misbahul sebagai JCH dalam usia masih sangat muda berumur sekitar 12 tahun, saat ianya masih duduk di kelas II Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susoh.
Sekitar 11 tahun menunggu atrean, Mishahul Munir bersama dengan kedua orangtuanya mendapat pangggilan untuk menunaikan ibadah rukun Islam kelima tahun 2024. “Tentu, saya sangat bersyukur diberi kesempatan menunai ibadah haji dalam usia masih muda, sekaligus dapat mendampingi kedua orang tua dalam melaksanakan rukun haji di Tanah Suci,” katanya kepada Aceh Herald.com.
Selain mendampingi kedua orangtua yang memang sudah berumur, Misbahul juga menyatakan kesiapannya membantu jamaah lansia (lanjut usia) dalam melaksanakan ibadah haji, tentu hal itu diberikan sebatas kemampuannya.
Misbahul tercatat sebagai jamaah Regu 20 dengan Ketua Regu (Karu), Nazli Hasan, dan Ketua Rombongan (Karom), Masri. JCH Abdya terdiri 2 rombongan dan 10 regu, ketua rombongan membawahi 5 regu.
Informasi diperoleh dari Kepala Kantor Kemenag Abdya, Dr Salman Alfarisi SAg MPd melalui Plt Kasi PHU, M Yatim MA bahwa JCH Abdya Abdya tahun sebenarnya berjumlah 101 orang, namun 4 orang diantaranya meninggal dunia. Terakhir adalah Drs Bakti Ikhsan, warga Guhang, Blangpidie, meninggal dunia sekitar tiga pekan lalu.
Sehingga JCH Abdya tinggal 97 orang, tapi jumlah tersebut meningkat 36 orang dibandingkan jumlah jamaah haji tahun 2023 lalu berjumlah 61 orang. Jamaah tahun 2024 ini terdiri dari 32 orang laki-laki dan 65 perempuan, tercatat ada tiga jamaah termuda.
Selain Misbahul Munir, ada jamaah perempuan bernama Uul Silvi Yanti, warga Desa Mata Ie, Blangpidie, berumur 26 tahun atau selisih usia satu tahun dari Misbahul. “Kemudian, ada satu lagi pemuda bernama Alfat berumur 26 tahun, warga Desa Meudang Ara, Blangpidie,” kata M Yatim.
Akan halnya, JCH Abdya tertua ada dua orang. Selain, Ramlah Yong Cut, warga Desa Padang Sukabu, Kecamatan Kuala Batee, saat ini berusia 89 tahun, dan satu lagi bernama Nurmala yang umurnya sedikut di bawah Ramlah. Kemudian sejumlah JCH yang berumur 70-an dan 80-an tahun.(*)
