Segel Gelar Kampiun Popda ke-16, Pidie Pungkasi Ambisi Hektrik Aceh Besar

MEULABOH I ACEH HERALD MENGEJUTKAN!! Itulah titel yang disematkan kepada Kontingen Pidie di ajang Popda ke-16 di Meulaboh, Aceh Barat yang petang hari ini akan berakhir. Tampil sebagai tim tak diperhitungkan, bahkan walau hanya sebagai kuda hitam, namun secara tak terduga, atlet pelajar Negeri Keurupuek Mulieng itu, hampir dipastikan menyegel gelar juara umum Popda ke-16. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Kontingen Pidie saat dilepas oleh Bupati Pidie, Abusyik sekaligus berpose bersama. Foto Ist.

MEULABOH I ACEH HERALD

MENGEJUTKAN!! Itulah titel yang disematkan kepada Kontingen Pidie di ajang Popda ke-16 di Meulaboh, Aceh Barat yang petang hari ini akan berakhir. Tampil sebagai tim tak diperhitungkan, bahkan walau hanya sebagai kuda hitam, namun secara tak terduga, atlet pelajar Negeri Keurupuek Mulieng itu, hampir dipastikan menyegel gelar juara umum Popda ke-16.

Menurut Ketua Kontingen Popda Pidie, Edwar ST, yang hubungi acehherald.com, Sabtu (25/06/2022) siang ini, setelah sukses meraih 15 medali emas pada Jumat (24/06/2022) didominasi dari cabang panahan, hari ini, atlet putri Pidie menyumbang tiga medali mas, yaitu dari pencak silat dan tenis meja. Sukses menambah medali membuat Pidie yang mengitim 126 atet itu tak mungkin terkejar lagi.

Bagi Pidie, inilah kulminasi dari upaya mereka menggusur hegemoni Aceh Besar, Kota Langsa, Lhokseumawe dan Banda Aceh, yang sedikitnya pada tiga edisi Popda terakhir. Pidie hanya mampu meraih posisi ke tiga dalam Popda di Takengon, di bawah Aceh Besar dan Kota Langsa di Popda ke-15 Taengon tahun 2018. Sebelumnya pada Popda 2016 di Kota Langsa, Pidie dibenam oleh hegemoni Aceh Besar, Kota Langsa dan Banda Aceh yang berburu status juara.

Dengan perolehan medali emas hingga 18 keping, Pidie sepertinya hanya menunggu legalitas melalui upcara penutupan Popda di petang ini. Sementara seteru beratnya Banda Aceh diperkirakan mentok pada anka 17 medali emas. Sementara juara bertahan Aceh Besar yang sedang dalam trek meraih hektrik, kini sepertinya harus puas di posisi tiga. “Kali ini aura kompetisinya memang lebih berat, anak anak telah berusaha maksimal, namun tetap saja belum beruntung,” ujar Abdullah SSos.

Baca Juga:  Jembatan Siron Krueng Diresmikan, Bocah Bocah Itu tak Lagi Menantang Maut Saat Bersekolah

Edwar ST saat ditanya seputar segel juara umum itu, dengan tenang mengatakan, semuanya belum pasti. “Jika pun kami meraihnya, itu semata mata hasil kerja kolektif serta tak lepas dari doa restu rakyat Pidie,” kata Edwar Singkat.

Perburuan status kampiun yang paling alot adalah antara Kontingen Kota Gemilang Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie. Kedua kubu itu sampai pagi ini, bersain ketat dalam perolehan medali. Banda Aceh sempat unggul hingga angka 16 medali emas, namun Pidie secara menakjubkan membalik keadaan hingga malah menyabet tiga medali emas tambahan sekaligus menyegel status juara umum.

Sementara Aceh Besar yang sedang berupaya meraih hektrik juara umum di tiga Popda terakhir, akhrnya harus rela menempati posisi ke-3 untuk edisi Popda ke-16 kali ini di Melaboh. Sinyal lempar handuk itu diungkapkan oleh Ketua Kontingen Aceh Besar, Abdullah SSos siang ini.

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe