
REDELONG I ACEHHERALD.com – Proses Swab terhadap tenaga medis Rumah Sakit Munyang Kute Bener Meriah yang diduga kontak langsung dengan pasien posituf Covid 19 yang dirawat di rumah sakit tersebut terpaksa dihentikan sementara.
Dihentikannya proses Swab ini disebabkan oleh adanya masih menumpuknya hasil Swab di Banda Aceh, sehingga pengiriman sample Swab terpaksa dihentikan yang berdampak pada distopnya proses Swab.
Hal ini disampaikan Dirut RSUD Munyang Kute Kabupaten Bener Meriah, dr Sri Tabahati, Msi Med, Sp An, melalui Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Bener Meriah, dr Evi Syahreni kepada Aceh Herald.com, Rabu, (05/08/20) petang.
Menurut dr Evi, pihaknya sudah melakukan proses uji Swab terhadap 300 tenaga medis rumah sakit kebanggaan masyarakat daerah penghasil hultikultura dan sayur-sayuran itu, dalam masa tenggang penutupan pelayanan kesehatan rumah sakit bagi masyarakat umum. Pasca ditemukan adanya tenaga medis rumah sakit tersebut positif covid 19, karena diduga kontak langsung dengan pasien positif covid sebelumnya.
Dari 300 tenaga medis yang dicurigai kontak langsung dengan pasien positif covid 19 yang mereka tangani, pihak rumah sakit mengaku sudah melakuka uji Swab terhadap 205 orang tenaga medis, sementara sisanya terpaksa dihentikan sementar karena ada kendala di Banda Aceh. “Selama penutupan rumah sakit terhadap pelayanan masyarakat umum, kita sudah melakukan uji Swab terhadap para medis yang diduga kontak langsung dengan pasien positif sebelumnya, dari 300 tenaga medis, kita baru melakukan tes uji Swab terhadap 205 nya,” terang dr Evi.
Menurut dr Evi, kendala proses uji Swab terhadap tenaga medis ini dikarenakan menumpuknya sample Swab di Banda Aceh, jadi dengan demikian pengiriman sample Swab distop sementara hingga berdampak pada penghentian proses Swab di Rumah Sakit Munyang Kute.
Namun demikian, dr Evi berjanji besok proses Swab terhadap para tenaga medis RSUD Munyang Kute akan dilanjutkan kembali, karena hanya tersisa 95 orang tenaga medis lagi yang belum dilakukan Swab.
Penulis : Robby (Takengon/Bener Meriah)