
BANDA ACEH | ACEH HERALD — Juru bicara Satgas Covid-19 Aceh, Daifullah Abdulgani mengatakan virus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) relatif tidak membedakan laki-laki atau perempuan di Aceh. Kasus terbaru terpapar Covid-19 per hari ini tercatat sebanyak 18 orang.
Sesuai data yang dikeluarkan Pusdatin Kemenkes RI yang dirilis pada laman covid19.go.id menunjukkan, virus corona yang pertama sekali mengganas di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 lalu, telah menginfeksi 9.129 orang di Tanah Rencong, yakni laki-laki 49,1% dan perempuan 50,9%.
“Jadi selisih angka hanya sekitar 1,8% saja antara laki-laki dan perempuan,” kata SAG kepada AcehHerald.com, Minggu (24/1/2021).
Dikatakan, meski laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang relatif sama terinfeksi virus corona, namun dampak Covid-19 bagi kesehatan dan kematiannya berbeda. Angka kesembuhan perempuan lebih tinggi dengan risiko meninggal dunia yang lebih rendah, katanya.
Berdasarkan sumber data yang sama, lanjut SAG, yakni data Pusdatin Kemenkes RI per 23 Januari 2021, dari 9.129 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh, laki-laki yang sembuh sekitar 48% dan perempuan 52%.
Kemudian, dari 374 kasus meninggal dunia Pusdatin mencatat 377 kasus–di Aceh, laki-laki yang meninggal dunia 63,3% dan perempuan 36,7%.
“Bila sudah terlanjur terkena Covid-19, risiko meninggal dunia bagi laki-laki ternyata lebih tinggi dari pada kaum perempuan,” simpul SAG.
Fenomena ini tampaknya ada kaitannya dengan faktor usia, tuturnya. Dari 374 kasus meningal dunia akibat atau dengan Covid-19 di Aceh, sekitar 44,7% kelompok umur 60 tahun ke atas, kelompok umur 46-59 tahun sekitar 37,5%, kelompok umur 31-45 tahun sekitar 12,5%, dan selebihnya kelompok umur 30 tahun ke bawah, urai SAG.
Selanjutnya SAG mengatakan, meski risiko terjangkit Covid-19 relatif sama antara laki-laki dan perempuan, namun keluarga yang memiliki orang tua di rumahnya sama-sekali tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan.
Selain menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan dengan sabun, sebelum menemui orang tua di rumah.
“Orang tua umumnya sudah memiliki penyakit penyerta dan sangat berisiko bila terinfeksi virus corona,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani.