
MELALUI perjalanan yang berliku bak mendaki bukit cadas, diawali oleh klub yang nyaris bubar karena untuk sekadar membeli air mineral saat latihan saja tak punya uang, lalu terhimpit di bawah hegemoni sesama klub Liga 2 Aceh United di tahun 2018, Persiraja yang juga sempat merasakan getirnya berada di Divisi 1 atau kasta ke tiga sepakbola Indoensia, kini selangkah lagi menatap kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Liga 1 yang dulunya bernama Indonesian Super League.
Yaaa….rasanya seperti mimpi panjang yang tak bertepi. Tahun 2017 sejenak bubarnya Divisi 1 dan otomatis masuk ke Liga 2 PSSI, Persiraja terhuyung untuk sekadar bertrahan atau survive. Sementara Aceh United yang datang dan tumbuh meroket bak meteor, seakan mengubur Persiraja sedalam dalamnya.
Persiraja yang sedang ditata seiirng masuknya H Nazaruddin ke puncak manajemen klub, dengan jabatan sebagai Presiden Klub, juga sedikit goyah, ketika Aceh United tiba tiba berubah menjadi klub glamour, dengan pemain berkelas. Bahkan klub itu sempat jadi impian para talenta lokal, termasuk memulangkan ke Aceh pemain sekelas Syakir Sulaiman serta pelatih dari Chili, Pablo Simon.
Siapa nyana ketika falsafah easy come easy go atau cepat datang cepat pergi ternyata mendera Aceh United. Klub yang selama ini bagai diguyur rupiah itu, tiba tiba limbung seiring masalah yang menimpa salah seorang elit Aceh. Lalu bak lilin yang habis perlahan, Aceh United pun padam. Dan klub yang sempat berhome base di Banda Aceh dan Birueun itu pun diakuisisi oleh manajemen Babel United. Selamat tinggal Aceh United.
Terlepas dari itu semua, Persiraja akhirnya menjadi satu satunya Tim Aceh yang berlaga di Liga 2 musim tahun 2019. Seiring pembenahan manajemen termasuk memperbaiki kinerja tim dengan mendatangkan pelatih Hendri Susilo, pasukan yang berjuluk skuad Rencong itu, akhirnya makin eksis.
Betapa tidak, siapa nyana ketika Mukhlis Nakata dkk menutup babak penyisihan Liga 2 wilayah Barat dengan status kampiun grup. Bukan hanya itu juga memiliki gol surplus tersubur. Prestasi itu terus bertahan hingga babak delapan besar Liga 2 yang hari ini Senin (18/11/2019) berakhir.
Persiraja mengukuhkan diri sebagai juara Grup A, setelah membungkam Mitra Kukar 2-0, lalu bermain imbang 2-2 dengan Persewar serta bermain ala kadar dengan Sriwijaya FC untuk memetik tiket semifinal. Lagi lagi, Husnudzon dkk unggul agregasi gol hingga memuncaki grup A.
Kini, legitimasi untuk meraih tiket Liga 1 hanya tinggal satu pertandingan saja atau hanya selangkah lagi. Jika Persik Kediri yang berjuluk Macan Putih ditaklukkan, pasukan dari Bumi Iskandar Muda yang kini dipimpin oleh Nazaruddin Dek Gam yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PAN itu sudah bisa mengucapkan Wellcome Indonesian Super League (ISL) atau Liga 1. Dan mimpi panjang itupun terpungkasi sudah.
Penulis : Nurdinsyam
Editor : Nurdinsyam .